"Papa pake uang dulu ya? Kan papa abis bayarin taman, tamannya kan harganya lumayan mahal. Buat beli rumah yang tadi, pake uang aa' ya?" bujuk Raffi pada Rafathar.
"Di sini kalau rumah segitu mungkin ya Rp 3 miliar, Rp 4 miliar, atau Rp 5 miliar, tergantung itu luas rumahnya berapa," sambungnya lagi.
"Aa' uangnya ditabung, bukan diambil," jawab Rafathar.
"Tapi jangan bilang mama, papa ambil uang aa' tapi mama nggak usah tahu," tutur Raffi.
"Nggak boleh gitu papah, kan mau nabung," kata Rafathar begitu jujur.
"Ya kan papa minjem ke anaknya, kalau nggak minjem ke aa', papa minjem ke siapa lagi?" kata Raffi masih mencoba membujuk sang putra.
"Ke mama?" ujar Rafathar.
"Ah mama pelit, beli tas terus, kalau aa' kan nggak beli apa-apa," jawab sang ayah.
Setelah mencoba berbagai macam cara, Rafathar pada akhirnya tetap tidak mengijinkan Raffi menggunakan tabungannya untuk hal lain.
"Nggak boleh papah, udah nggak usah beli rumah udah banyak," tegas Rafathar.
"Di Bandung, di sini, itu aja belum jadi," lanjutnya.
Mendengar jawaban putranya, Raffi pun mengurungkan niatnya untuk membeli rumah baru seperti yang direncanakan sebelumnya.
"Yaudah deh, gagal," sesal Raffi.
(*)