Find Us On Social Media :

Hanya Minta Sarapan Nasi dan Lauk Kecap pun Ditolak, Inilah Kisah Pahit yang Dialami Bung Karno di Akhir Kepemimpinannya

By None, Senin, 6 Juli 2020 | 07:20 WIB

Hanya Minta Sarapan Nasi dan Lauk Kecap pun Ditolak, Inilah Kisah Pahit yang Dialami Bung Karno di Akhir Kepemimpinannya

Maulwi Saelan, mantan ajudan dan kepala protokol pengamanan presiden juga menceritakan penjelasan Soekarno bahwa dia tidak ingin melawan kesewenang-wenangan terhadap dirinya.

Baca Juga: Nagita Slavina Tampil Stylish Pakai Dress Mini Kekinian Seharga Rp9,7 Juta, Baju Istri Raffi Ahmad Justru Disebut Mirip Sarung

“Biarlah aku yang hancur asal bangsaku tetap bersatu,” kata Bung Karno.

=Di saat lain, setelah menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto berbicara empat mata dengan Presiden Soekarno di Istana, Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.

Baca Juga: Habiskan Uangnya untuk Pesta Hingga Kencani Artis Hollywood, Miliarder Malaysia ini Membuat Negaranya Hampir Bangkrut Hingga Harus Menghadapi Nasib Tragis

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.

Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.

“Sudah, begitu saja,” kenangnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak”