Find Us On Social Media :

Hanya Minta Sarapan Nasi dan Lauk Kecap pun Ditolak, Inilah Kisah Pahit yang Dialami Bung Karno di Akhir Kepemimpinannya

By None, Senin, 6 Juli 2020 | 07:20 WIB

Hanya Minta Sarapan Nasi dan Lauk Kecap pun Ditolak, Inilah Kisah Pahit yang Dialami Bung Karno di Akhir Kepemimpinannya

Grid.ID – Bung Karno dikenal sebagai proklamator sekaligur Presiden RI pertama yang disegani.

Tapi siapa sangka, meski pernah berjaya, Soekarno justru harus menghadapi nasib memprihatinkan di akhir kepemimpinannya.

Permintaan sederhana Bung Karno yang ingin makan nasi dengan kecap pun ditolak.

Baca Juga: Warungnya Semakin Ramai Pembeli yang Rela Mengantre Berjam-jam Lamanya, Inilah Sosok Pedagang Rujak yang Wajahnya Mirip dengan Syahrini

Kisah ini dicuplik dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014 dan ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F. Mukti

Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.

Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.”

Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang.”

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda Dituding Selingkuh hingga Bikin Mama Amy Qanita Kesal, Ibunda Raffi Ahmad Beri Sindiran Pedas: Kalau Bukan Jodoh Ya Udah!

Dijawab, “Itu pun tidak ada.”

Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”

Lagi-lagi pelayan menjawab, “Nasinya tidak ada.” Akhirnya, Soekarno berangkat ke Bogor untuk mendapatkan sarapan di sana.

Maulwi Saelan, mantan ajudan dan kepala protokol pengamanan presiden juga menceritakan penjelasan Soekarno bahwa dia tidak ingin melawan kesewenang-wenangan terhadap dirinya.

Baca Juga: Nagita Slavina Tampil Stylish Pakai Dress Mini Kekinian Seharga Rp9,7 Juta, Baju Istri Raffi Ahmad Justru Disebut Mirip Sarung

“Biarlah aku yang hancur asal bangsaku tetap bersatu,” kata Bung Karno.

=Di saat lain, setelah menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto berbicara empat mata dengan Presiden Soekarno di Istana, Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.

Baca Juga: Habiskan Uangnya untuk Pesta Hingga Kencani Artis Hollywood, Miliarder Malaysia ini Membuat Negaranya Hampir Bangkrut Hingga Harus Menghadapi Nasib Tragis

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.

Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.

“Sudah, begitu saja,” kenangnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak”