Dave mengaku, keluarga mereka amat menikmati pengalaman berkeliling Bali.
Salah satu hari favorit mereka adalah saat mengeksplorasi Kintamani dan minum kopi di salah satu kedai kopi dengan pemandangan Gunung Batur.
Itu mengingatkan pasangan ini dengan espresso bar mereka di Budapest.
"Sangat luar biasa karena kami bisa minum kopi di tempat biji kopi itu tumbuh. Indonesia punya banyak kebun kopi yang hebat, dan sangat senang melihat sesuatu dinikmati secara lokal, alih-alih diekspor semuanya," ungkapnya.
Pasangan ini kerap mengabadikan kesehariannya melalui akun Instagram @twintastic_nomads itu juga mengungkapkan jenis masakan lokal yang sering mereka nikmati.
Menyukai Gado-gado dan Bakwan
Mulai dari gado-gado hingga buah-buahan dan sayuran yang menurut mereka rasanya sangat enak, sehingga sesekali mereka juga membuat masakan sendiri.
"Kamu berdua sangat suka rempah-rempah jadi bisa menikmati makanan lokal mana pun. Tetapi, karena dua anak kami yang masih kecil, kami biasanya memilih menu klasik dan makan gado-gado, nasi campur, mi goreng, dan sate."
"Kami juga senang makan bakwan sebagai camilan," kata dia.
Menghabiskan waktu berbulan-bulan di Bali membuat keluarga Pruden sedikit bisa berbahasa Indonesia.
Putra kembar mereka yang akan berusia tiga tahun pada September mendatang sangat senang menyapa petani-petani lokal dengan "selamat siang".
"Mereka juga bisa mengatakan 'tolong', 'terima kasih', dan beberapa kata sederhana lainnya," kata Dave.
Keluarga ini belum tahu kapan akan kembali ke negara asalnya.
Namun, mereka merasa tidak ada tempat yang lebih baik daripada yang mereka tinggali saat ini.
Bahkan, Corine dan Dave sempat membicarakan kemungkinan tinggal lebih lama di Bali.
"Tetapi, keluarga dan bisnis kami ada di Eropa. Jadi, pada satu titik kami harus kembali," tutup Dave.
(*)