Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Berita duka aktor Ashraf Sinclair meninggal dunia di usia 40 tahun karena serangan jantung.
Ia meninggal dunia pada 18 Februari lalu.
Selain Ashraf Sinclair, banyak artis muda Indonesia yang juga meninggal dunia karena serangan jantung.
Selain Ashraf, beberapa artis yang juga meninggal dunia di usia muda akibat serangan jantung Adjie Massaid, Cecep Reza, Mike Mohede, Ade Namnung, Sasya Yunisha, Ricky Joe, dan Hendrik Ceper.
Tanpa disadari ada berbagai kebiasaan yang bisa menjadi penyebab serangan jantung yang mungkin tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang.
Berbagai penyebab serangan jantung tersebut diibaratkan sebagai pemicu bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak kapan saja dan di mana saja.
Oleh karena itu, jangan biarkan kesehatan jantung kamu dipertaruhkan.
Perhatikan berbagai penyebab serangan jantung ini, lalu identifikasikan kepada diri sendiri, apakah sering melakukannya atau mungkin ada yang pernah terjadi pada kamu.
Mulailah untuk menyayangi jantung dengan perlahan-lahan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan rendah kolesterol.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, berikut adalah penyebab serangan jantung tak terduga yang perlu kamu ketahui:
1. Kurang tidur
Tidak cukup tidur akan membuat kamu mudah lelah dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Studi menunjukkan orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki dua kali lebih besar potensi serangan jantung ketimbang mereka yang tidur normal 8 jam.
2. Sakit kepala sebelah (migrain)
Sakit kepala sebelah atau migrain rupanya terkait dengan masalah serangan jantung.
Gejalanya termasuk halusinasi, mendengar suara aneh, atau merasa tidak nyaman sebelum sakit kepala migrain menyerang.
3. Cuaca dingin
Salah satu penyebab serangan jantung yang tak terduga rupanya kerap terjadi di musim dingin.
Udara yang menggigil akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga dapat memicu serangan jantung.
4. Polusi
Serangan jantung lebih sering terjadi akibat tingkat polusi udara yang tinggi.
Orang yang menghirup udara kotor atau polusi secara teratur cenderung berpotensi mengalami tersumbat arteri dan penyakit jantung.
5. Makan terlalu banyak
Ketika kamu mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam sekali makan, hal ini akan memicu hormon stres norepinefrin dalam tubuh.
Hormon ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sehingga sangat mungkin menjadi penyebab serangan jantung tak terduga.
6. Emosi yang kuat, negatif atau positif
Kemarahan, kesedihan, dan stres juga dianggap sebagai penyebab serangan jantung tak terduga.
Tetapi, dalam beberapa kasus, peristiwa menyenangkan juga dapat menyebabkan serangan jantung.
Hal ini dipicu oleh jenis emosi yang menyertai dalam kejutan pesta ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran cucu.
7. Pilek
Infeksi virus atau bakteri dapat memicu peradangan yang merusak jantung dan pembuluh darah.
Dalam sebuah penelitian, orang yang terinfeksi pilek atau flu memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami serangan jantung tak terduga.
8. Asma
Peluang serangan jantung tak terduga meningkat sekitar 70% jika kamu menderita penyakit asma.
Bahkan jika kamu menggunakan inhaler untuk mengendalikannya, risiko serangan jantung masih tetap tinggi.
Karena asma, kamu juga mungkin cenderung mengabaikan sesak dada yang bisa menjadi tanda awal serangan jantung.
9. Stres
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kasus serangan jantung tak terduga naik setelah bencana besar, seperti gempa bumi atau serangan teroris.
Bencana-bencana tersebut dapat membuat seseorang menjadi stres berat, yang membuat mereka lebih rentan terkena serangan jantung.
Oleh karena itu, masalah stres atau kejiwaan yang terjadi setelah mengalami peristiwa traumatik sejenis perlu segera ditangani untuk menghindari serangan jantung.
10. Kecemasan
Kecemasan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya serangan jantung.
Misalnya, menonton tim kesayangan dalam pertandingan olahraga juga bisa memicu serangan jantung tak terduga.
Serangan ini terjadi karena harap-harap cemas saat menonton tim favorit berlaga.
Contohnya beberapa kasus serangan jantung terjadi di Jerman saat Piala Dunia 2006 dan Super Bowl 1980 di Los Angeles.
11. Sering mengonsumsi alkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol secara rutin, apalagi dalam jumlah yang banyak, dapat meningkatkan tekanan darah, menciptakan kolesterol jahat, dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Semuanya berakibat buruk bagi jantung.
Mulai saat ini, lakukan tindakan pencegahan serangan jantung sejak dini.
Bisa dimulai dari kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti olahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan menghindari faktor risiko yang dapat memicu serangan jantung.
(*)