Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Belakangan ini bersepeda memang kembali menjadi tren.
Namun, setiap orang yang melakukan kegiatan olahraga ini harus tetap memperhatikan aturan dan norma yang berlaku di setiap daerah.
Beberapa waktu lalu, viral 10 pesepeda wanita di Banda Aceh.
Foto-foto dan video sekelompok pesepeda perempuan berbaju ketat saat bergowes ria keliling Kota Banda Aceh viral di media sosial.
Foto-foto dan video perempuan berbaju seksi berwarna merah muda (pink) itu mengundang berbagai kecaman para netizen.
Bahkan, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman langsung meminta Satpol PP-WH menangkap kelompok perempuan yang dinilai tidak berbusana sesuai dengan qanun syariat Islam yang berlaku di Aceh.
Pakaian yang mereka pakai dianggap terlalu ketat dan tidak pantas.
Mengenakan pakaian ketat tanpa hijab, 10 wanita ini dianggap tidak menjalankan syariat Islam yang ditegakkan di Banda Aceh.
Dikutip dari Tribunnews Maker, berikut ini fakta dari viralnya 10 pesepeda wanita berbaju ketat dan tanpa hijab:
1. Langsung dicari
Setelah viral dan membuat geram, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meminta agar mereka dicari.
Kabag Humas Pemko Kota Banda Aceh, Irwan saat dikonfirmasi menyebutkan kelompok pesepeda itu telah diamankan ke kantor Satpol PP-WH.
2. Diberi pembinaan
Tak hanya diamankan, mereka juga diberi pembinaan.
“Tadi mereka sudah dimintai keterangan di Kantor Satpol PP WH, terkait kenapa mengenakan pakaian yang melanggar nilai syariat Islam, kemudian mereka juga diberikan pembinaan oleh ustaz,” kata Irwan saat dihubungi, Senin (06/07/2020).
Menurut Irwan, setelah dimintai keterangan oleh petugas Satpol PP-WH dan dilakukan pembinaan dari ustadz, kelompok wanita klub pesepeda diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
"Tadi sore (Senin) sudah dibolehkan kembali ke rumah masing-masing setelah dimintai keterangan dan pembinaan," lanjutnya.
3. Mengaku khilaf
Saat diperiksa petugas Satpol PP-WH, para anggota klub pesepeda itu mengaku khilaf dalam mengenakan busana ketat tanpa hijab saat gowes ria keliling Banda Aceh pada Minggu (05/07/2020).
Aksi mereka viral di media sosial hingga menimbulkan kecaman dari para warganet.
“Tadi setelah mereka dibina dan membuat surat pernyataan minta maaf serta tidak mengulangi kembali perbutannya mereka sudah dibolehkan pulang kembali, tadi ada 10 orang mereka dibina termasuk ada yang datang orangnya tadi,” ujarnya.
Masing-masing pesepeda sudah meminta maaf melalui surat pernyataan, dan berjanji tidak mengulangi kembali perbuatannya.
"Kemudian nanti mereka bersedia mempublikasikan surat pernyataan itu di akun media sosial masing-masing, tadi juga ada kami videokan pernyataan mereka," kata Irwan.
4. Dianggap tak menghargai norma
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Banda Aceh geram dengan viralnya foto-foto dan video perempuan berbaju seksi berwarna merah muda (pink) tanpa hijab bersepeda keliling Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman langsung meminta Satpol PP-WH menangkap kelompok perempuan yang dinilai tidak berbusana sesuai dengan qanun syariat Islam yang berlaku di Aceh.
“Kota ini menerapkan syariat Islam, setiap tamu yang datang harus menghargai dan menaati aturan yang ada di kota ini,” kata Aminullah, Senin (06/07/2020).
Aminullah meminta Satpol PP WH untuk segera menangkap kelompok wanita yang bergowes ria keliling kota Banda Aceh pada Minggu (05/07/2020) itu untuk diberikan pembinaan.
Aminullah menyebutkan, siapa pun yang berada di Kota Banda Aceh diminta untuk menghargai nilai-nilai syariat yang berlaku.
Meskipun tamu dari kalangan non muslim, kata Aminullah, mereka harus bisa menghargai norma-norma yang ada di Aceh.
(*)