Tapi aku ikhlas tengah malam berdoa bermunajat sama Allah, jika memang dipermudah berikan jalan.
Jika memang aku tak bisa melewatinya aku berpasrah boleh ambil semua dengan jalan yang indah, menjadi orang biasa pun aku ikhlas
Dan jika Kau berkehendak maka aku akan bersujud depan Ka’bah," papar Inul mengenang masa sulitnya.
Nyatanya tak lama setelahnya dirinya pun mendapat tawaran pekerjaan dari seseorang dengan bayaran yang fantastis.
Dari pekerjaan tersebut, dirinya pun bisa menikmati naik haji dengan menggunakan fasilitas mewah dari pesawat VIP dan Hotel paling mewah di Mekkah.
Merasa sangat bersyukur, Inul pernah bersumpah untuk membalasnya dengan membawa banyak orang ke sana.
Karena pengalaman inilah, Inul akhirnya percaya kekuatan karma baik pada kehidupan manusia dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Ketika bersedekah tak terpikir olehku untuk mengingatnya bahkan saya memang orang pelupa.
Tapi seringkali orang yang pernah ku tolong mendoakanku dengan baik, di sisi lain Allah memberiku lebih-lebih di hari yang lain.
Maka aku berprinsip kuat dalam hidup, jangan mengeluh, terus lah berbuat baik tanpa pamrih dan berharap, mulut boleh khilaf tapi hati tetap terjaga bersih tanpa dengki dan iri penuh kebaikan, ikhlas.
Allah tau mana umatnya yang diberi rahmat berkah dalam hidupnya. Kebaikan kembali pada kebaikan. Apa yang kau tanam itu yang kau tuai," terang Inul.
(*)