Baca Juga: Ternyata Begini Ukuran dan Bentuk Operasi Payudara Setiap Negara! Mana Favoritmu?
Padahal selaput dara sendiri hanyalah membran.
Selaput dara bisa robek dengan sendirinya, tapi tidak sedikit yang mengalami selaput dara robek saat melakukan hubungan seks.
Selaput dara bisa robek dengan sendirinya karena beberapa sebab, antara lain perubahan hormon, serta aktivitas fisik dan olahraga yang mungkin terlalu berlebihan.
3. Ada kemungkinan kita tidak punya selaput dara
Hubungan selaput dara dengan keperawanan seseorang sudah tidak relevan lagi.
Baca Juga: Padahal Dikonsumsi Setiap Hari, Ternyata 6 Makanan Ini Penyebab Utama Keputihan pada Wanita!
Kita bisa saja sudah tidak memiliki selaput dara saat usia kita menginjak belasan tahun.
Hal ini bisa terjadi karena bentuk selaput dara yang mungkin terlalu tipis.
Menurut Karen Soren, MD, seorang dokter ahli anak dan direktur kesehatan remaja Columbia University Medical Center menjelaskan, bahwa masa pubertas dan hormon dapat mengubah bentuk selaput dara menjadi semakin tipis.
Beberapa dari kita ada yang bisa merasakan robeknya selaput dara, tapi ada juga yang tidak.
Tapi, itu semua tidak usah terlalu dipikirkan.
4. Tidak memiliki fungsi
Masih menurut Karen melalui laman seventeen.com menyampaikan bahwa selaput dara pada dasarnya tidak memiliki fungsi tertentu jika dilihat dari kaca mata medis.
5. Hanya sebuah konstruksi sosial
Kita pasti masih suka merasa takut dengan stigma masyarakat yang menganggap robeknya selaput dara sebagai tanda hilangnya keperawanan seseorang.
Baca Juga: Terlihat Sederhana, 7 Tanda Ini Adalah Awal Pertumbuhan Kanker Serviks! Nomor 6 Sering Terjadi
Karen mengatakan bahwa 'keperawanan' itu cuma sebuah pemahaman kuno yang udah tidak relevan lagi dipakai di zaman sekarang.
Jadi, tidak perlu keliru dan takut lagi dengan keadaan selaput dara kita lagi.
Apalagi terhasut dengan berbagai mitos yang belum jelas asalnya.
(*)