Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Banyak orang yang khawatir hymen atau selaput daranya sobek karena melakukan olahraga ekstrem.
Apalagi, ada kelompok masyarakat awam yang kerap mengaitkan selaput dara dengan keperawanan seseorang.
Dikutip Grid.ID dari laman Bangka Pos, tertulis di Healthy Sexual 3 terbitan PT Intisari Mediatama, persoalan keperawanan juga dibahas secara mendalam.
Di masa lalu, darah di malam pertama menjadi tanda keperawanan seorang wanita.
Baca Juga: Selaput Dara Sering Dikaitkan dengan Keperawanan Perempuan, Seberapa Penting Sih?
Sehelai kain putih biasanya dijadikan alas tidur kedua mempelai.
Kemudian jika di pagi hari tak ada bercak, secara adat sang suami berhak mengembalikan mempelai putri pada keluarganya.
Pernikahan batal
Bahkan ada juga yang menuntut mahar dikembalikan.
Kemudian, si wanita akan dikucilkan dan menanggung malu selamanya.
Sampai akhirnya ada lelaki yang bersedia mengawininya, tapi ia harus dibawa pergi dari komunitas itu.
Ternyata, pemuliaan keperawanan masih dianut sebagian lelaki hingga masa kini.
Bahkan mungkin sebagian besar lelaki.
Padahal, sebenarnya posisi selaput dara tersembunyi membuat bagian itu tak begitu saja sobek.
Demikian menurut ahli kebidanan dan kandungan di Klinik Perempuan Bamed, dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG seperti dikutip dari Kompas.
"Kalau tidak dengan sengaja, atau ada sesuatu yang sangat dekat dengan lubang vagina, yang menghentak daerah itu, seharusnya tidak akan sobek,” jelas Yeni.
Menurut dia, kondisi tersebut seharusnya juga membuat masyarakat tak terlalu khawatir saat akan melakukan olahraga dengan gerakan ekstrem.
Sebutlah yoga, pilates, atau pun balet, yang meregangkan kaki hingga sangat lebar.
Kecuali, jika bagian kewanitaan tertendang atau terpukul.
Seperti kasus yang terjadi pada salah satu pasien Yeni.
Pasien tersebut menurut Yeni adalah seorang atlet taekwondo yang tak sengaja tertendang area kewanitaannya oleh lawan, sehingga terjadi pendarahan hebat.
Agar tidak keliru lagi, berikut ini fakta selaput dara yang wajib diketahui.
Mengutip dari Cewek Banget (6/11/2019), inilah 5 fakta selaput dara:
1. Bisa menutupi seluruh vagina
Meskipun jarang terjadi, kemungkinan selaput dara bisa menutupi seluruh bagian vagina kita.
Kondisi tersebut dinamakan 'imperforate hymen'.
Baca Juga: Loh, Selama Ini Dianggap Sehat! Rutin Makan Tomat Malah Bawa Petaka Bagi Tubuh
Hal ini bisa menyebabkan nyeri pada abdomen setiap bulannya dan darah dapat menumpuk di uterus.
2. Tidak ada hubungannya dengan keperawanan
Seperti yang kita ketahui bersama, mitos tentang hubungan selaput dara dengan keperawanan memang masih sering terdengar.
Kebanyakan orang berasumsi kalau robeknya selaput dara dapat menentukan perawan atau tidaknya seseorang.
Baca Juga: Ternyata Begini Ukuran dan Bentuk Operasi Payudara Setiap Negara! Mana Favoritmu?
Padahal selaput dara sendiri hanyalah membran.
Selaput dara bisa robek dengan sendirinya, tapi tidak sedikit yang mengalami selaput dara robek saat melakukan hubungan seks.
Selaput dara bisa robek dengan sendirinya karena beberapa sebab, antara lain perubahan hormon, serta aktivitas fisik dan olahraga yang mungkin terlalu berlebihan.
3. Ada kemungkinan kita tidak punya selaput dara
Hubungan selaput dara dengan keperawanan seseorang sudah tidak relevan lagi.
Baca Juga: Padahal Dikonsumsi Setiap Hari, Ternyata 6 Makanan Ini Penyebab Utama Keputihan pada Wanita!
Kita bisa saja sudah tidak memiliki selaput dara saat usia kita menginjak belasan tahun.
Hal ini bisa terjadi karena bentuk selaput dara yang mungkin terlalu tipis.
Menurut Karen Soren, MD, seorang dokter ahli anak dan direktur kesehatan remaja Columbia University Medical Center menjelaskan, bahwa masa pubertas dan hormon dapat mengubah bentuk selaput dara menjadi semakin tipis.
Beberapa dari kita ada yang bisa merasakan robeknya selaput dara, tapi ada juga yang tidak.
Tapi, itu semua tidak usah terlalu dipikirkan.
4. Tidak memiliki fungsi
Masih menurut Karen melalui laman seventeen.com menyampaikan bahwa selaput dara pada dasarnya tidak memiliki fungsi tertentu jika dilihat dari kaca mata medis.
5. Hanya sebuah konstruksi sosial
Kita pasti masih suka merasa takut dengan stigma masyarakat yang menganggap robeknya selaput dara sebagai tanda hilangnya keperawanan seseorang.
Baca Juga: Terlihat Sederhana, 7 Tanda Ini Adalah Awal Pertumbuhan Kanker Serviks! Nomor 6 Sering Terjadi
Karen mengatakan bahwa 'keperawanan' itu cuma sebuah pemahaman kuno yang udah tidak relevan lagi dipakai di zaman sekarang.
Jadi, tidak perlu keliru dan takut lagi dengan keadaan selaput dara kita lagi.
Apalagi terhasut dengan berbagai mitos yang belum jelas asalnya.
(*)