Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini nasib nahas tengah menimpa seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Guru perempuan berinisial EY (50) itu, ditemukan meninggal dunia secara tragis di kediamannya.
Melansir warta dari Kompas pada Jumat (10/7/2020), wanita berusia 50 tahun itu diduga menjadi korban pembunuhan seorang remaja 18 tahun.
Di kediamannya yang berlokasi di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, EY ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan.
Korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana dengan keadaan tangan terikat tali.
Saat ditemukan, jasad korban berada di dalam ember berukuran 60 centimeter.
Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar membenarkan kejadian tersebut setelah warga setempat melaporkan kejadian nahas itu.
"Korban ditemukan tewas dalam ember dengan keadaan dibungkus kain tebal atau karpet," jelas Danny.
Saat di evakuasi dan di lakukan penyelidikan lebih lanjut di RS Bhayangkara Palembang, jasad korban didapati sebuah luka.
"Ada bekas luka di leher. Kemungkinan leher dijerat sampai korban tidak bisa bernapas. Untuk luka-luka lain tidak ada," ujarnya.
Sementara itu melansir dari Tribunnews lebih lanjut, pelaku dikabarkan masih berusia belasan tahun.
AR (18) melakukan aksi pembunuhan terhadap guru SD sekaligus tetangganya itu dikarenakan terobsesi dan kecanduan film porno.
Berdasarkan pemeriksaan, AR mengaku kecanduan film dewasa hingga nekat melakukan tindak keji tersebut.
Sebelum melancarkan aksinya, AR diketahui sering mengintip korban saat sedang mandi.
Setelah kecanduan menyaksikan film porno dan melakukan penguntitan, AR berniat memperkosa dan menyetubuhi korban.
"Pelaku ini sering mengintip saat korban sedang mandi sehingga dia berniat memperkosa korban setelah menonton film porno," terang AKBP Danny.
Saat korban keluar dari kamar mandi, pelaku langsung mencekiknya hingga pingsan dan membawanya ke ruang tamu.
Namun sayang saat aksinya berlangsung, EY diketahui siuman dan berteriak meminta tolong.
"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain," terang AKBP Danny.
"Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP."
"Serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," tambahnya.
Setelah berhasil menghabisinya korban secara brutal, pelaku akhirnya memasukkan jasad korban kedalam ember dan meninggalkannya.
Ia mengunci rumah korban dari luar kemudian memasukkan kembali kuncinya melalui lubang bawah pintu.
Jasad korban, ditemukan oleh rekannya yang curiga lantaran EY tidak masuk sekolah selama tiga hari.
Selain berusaha memperkosa dan melakukan pembunuhan pelaku rupanya melakukan tindak pencurian.
Disampaikan oleh pihak keluarga, Muhammad Gani (57) saat di ruang jenazah RS Bhayangkara Palembang.
Sejumlah barang seperti dua ponsel, sebuah laptop, serta printer dikabarkan raib.
"Laptop, printer, handphone hilang kemungkinan itu yang diambil pelaku," ucap Gani.
(*)