Dengan nada tinggi, ibu tersebut langsung menunjuk penghulu agar membatalkan pernikahan dan membubarkan acara.
"Stop, Bapak," ujar ibu tersebut dengan nada tinggi.
Terus berkata tanpa henti menggunakan bahasa daerah, ibu tersebut akhirnya tak hanya menggagalkan proses pernikahan sang putri.
Namun, ia juga membuat suasana di dalam masjid terasa tegang dan mengakibatkan keributan dengan sejumlah pihak.
Tak hanya tegang, tangis calon mempelai pun tak bisa terbendung menyaksikan pernikahan berubah menjadi keributan.
Melansir informasi lebih lanjut dari Kompas, kejadian tersebut diketahui berlangsung di Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
Seorang ibu berinisial 'S', dibenarkan telah mengamuk dan membuat keributan di dalam masjid saat anaknya hendak melakukan akad.
Calon mempelai berinisial MR dan S hanya bisa terdiam kaku saat ibu dari mempelai wanita berusaha menggagalkan pernikahan tersebut.
Kepala Desa Sugian, Musriadi membenarkan bahwa ibu mempelai wanita ngamuk dilokasi ijab qabul.
"Iya sempat ngamuk-ngamuk si ibunya kemarin," jelas Mustiadi.