Adapun warga asing yang menjadi tersangka yakni mandor di Kapal tersebut.
"Tersangkanya inisial S, WNA asal China yang merupakan mandor kapal Lu Huang Yuan Yu 118," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto.
Saat ini tersangka masih berada di atas kapal yang bertambat di dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batam.
"Untuk saat ini tersangka S masih di atas kapal. Nanti apabila sudah proses penahanan, kita tinggal berkoordinasi saja dengan personel Lanal Batam yang berjaga di atas kapal tersebut," jelas Arie.
Berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, rupanya para anak buah kapal (ABK) asal Indonesia hampir setiap hari menerima kekerasan fisik.
Tak hanya menangani para ABK dengan tangan kosong.
Namun, mandor dan nahkoda kapal acap kali menggunakan besi, kayu dan peralatan lain untuk menghukum para ABK asal Indonesia.
"Menurut para ABK asal Indonesia, korban Hasan Afriadi tewas juga karena disiksa oleh mandor kapal China tersebut," jelas Arie.
Lebih lanjut melansir dari Tribun Batam, kematian ABK bernama Hasan Afriandi itu diduga telah menjadi korban perbudakan.
Menurut penyelidikan lebih lanjut, Hasan menjadi korban bersama ABK asal Indonesia lainnya.
Kini petugas telah mengevakuasi jenazah pria asal Lampung itu bersama tim gabungan kesehatan KKP, biddokkes dan Lanal Batam.
Selanjutnya jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(*)