Find Us On Social Media :

Hati-Hati! 6 Faktor Ini dapat Memicu Seseorang untuk Melukai Dirinya Sendiri, Atasi Tekanan Emosianal Kalian Sekarang Juga

By Hananda Praditasari, Minggu, 12 Juli 2020 | 19:45 WIB

6 Faktor Ini dapat Memicu Seseorang untuk Melukai Dirinya Sendiri

Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari

Grid.ID - Remaja yang merugikan diri sendiri adalah mereka yang dengan sengaja melukai dirinya sendiri.

Ini merupakan gejala awal dari masalah yang paling besar dan serius.

Sayangnya, kasus remaja yang melukai diri sendiri telah menjadi sangat umum.

Baca Juga: Asyik Menyusuri Gua Sempit di Bawah Tanah Sembari Pamer Kemesraan dengan Regi Datau, Ekspresi Suami Ayu Dewi yang Jarang Sumringah Langsung Jadi Sorotan!

Faktor-faktor seperti situasi keluarga, konteks sosial, atau penggunaan teknologi baru yang berlebihan telah berkontribusi pada meningkatnya jumlah kasus ini.

Melansir dari steptohealth.com, Minggu (12/7/2020) kami akan menyelidiki penyebab kasus remaja yang merugikan diri sendiri dan kemungkinan cara untuk menghadapinya.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan melukai diri sendiri pada orang muda.

Baca Juga: Tampar Keras Sang Suami dengan Pamer Momen Lawasnya, Unggahan Aura Kasih Seketika Mendapat Respon Tak Terduga dari Eryck Amaral, Begini Katanya!

Perlu dicatat terlepas dari faktor-faktornya, semua kasus memerlukan bantuan dokter ahli untuk membantu menyembuhkan setelah terdeteksi.

Hanya orang profesional lah yang dapat menunjukkan cara terbaik untuk mengatasi masalah dan memberikan solusi terbaik.

Studi mengungkapkan bahwa faktor keluarga berikut ini dapat menyebabkan melukai diri sendiri pada remaja:

Baca Juga: Kini Sudah Hampir Remaja, Ketampanan Anak Tamara Bleszynski dan Mike Lewis Saat Sibuk Review Warung Nasi Ibunya Bikin Netizen Salah Fokus

1. Pelecehan fisik atau seksual.

2. Bunuh diri dalam keluarga.

3. Gangguan psikologis pada kerabat dekat.

4. Keluarga yang tidak berfungsi atau tidak terstruktur.

5. Masalah komunikasi dan ikatan emosional yang lemah antara orang tua dan anak-anak.

6. Lingkungan tempat amarah, waktu ketika marah, dan ledakan emosi yang mendominasi.

Baca Juga: Lala Pengasuh Rafathar Posting Foto Saat Rame-rame Nongkrong di Sekitar Kompleks dengan Gengnya, Netizen Salfok dengan Anak Kembar Syahnaz: Ya Ampun Zayn dan Zunaira Ikutan Nongkrong!

Dalam banyaknya kasus ini, tanda-tanda bisa sangat tak terlihat sehingga sulit untuk kita mengidentifikasi mereka dengan mata telanjang.

Namun jika kamu melakukannya, maka mengidentifikasi itu sangat penting.

Cara mengatasi tekanan emosional yang baik dengan cara bertanya kepada diri sendiri dengan beberapa pertanyaan di bawah ini.

Baca Juga: Tak Hanya Memesona, Pemilik 3 Zodiak Ini Juga Dinobatkan Sebagai Wanita yang Memiliki Daya Pikat Kuat, Apa Kamu Termasuk?

1. Apakah komunikasi emosional remaja itu dihormati, dipahami, dan didorong? Keluarga bisa merasa kewalahan oleh intensitas dan frekuensinya kadang-kadang.

2. Apakah orang tua berkontribusi pada kesedihan anak mereka dengan kritik yang berlebihan atau keterlibatan dalam kehidupan mereka?

3. Mungkinkah remaja mencari cara untuk mendapatkan perhatian orang tua mereka untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka? Atau mungkin untuk menghindari tuntutan orang tua?

Baca Juga: Selain Memiliki Situasi Keuangan yang Tidak Stabil, 4 Masalah Ini Juga dapat Memicu Tingkat Emosional Kalian, Berhati-hatilah!

(*)