Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo sampai hari ini masih menjadi misteri.
Ya, sampai hari ini, polisi masih terus mendalami kasus dan mengumpulkan fakta terkait tewasnya Yodi Prabowo.
Sebelumnya, Yodi Prabowo dikabarkan tak kunjung pulang ke rumah dan tidak dapat dihubungi pihak keluarga.
Tak lama setelah kabarnya hilang secara misterius, pada Jumat (10/7/2020) Yodi Prabowo ditemukan telah tewas.
Jasad sang editor pertama kali diketahui telah tergeletak di pinggir jalan tol yang berada di Daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Melansir informasi terbaru dari Kompas TV pada Selasa (14/7/2020), polisi telah mengumpulkan sejumlah data dan fakta terkait kematian korban.
Beberapa petunjuk didapatkan polisi dari rekaman CCTV yang diambil dari lokasi penemuan korban.
Selain itu, Polda Metro Jaya telah mengambil rekaman CCTV tersebut dan memeriksa sejumlah saksi.
Kini polisi telah mengumpulkan dan memeriksa 23 saksi yang diketahui sebagai rekan dekat korban.
Sejumlah titik terang dikabarkan mulai ditemukan polisi untuk mengungkap sang pembunuh.
Dari olah tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan sejumlah petunjuk untuk kasus tersebut.
Selain melakukan olah TKP dan mengantongi barang bukti berupa gambar-gambar yang terekam CCTV, polisi kini tengah mengusut petunjuk dari ponsel korban.
Lebih lanjut melansir dari TribunnewsBogor.com, polisi juga mendalami motif asmara, yakni adanya orang ketiga.
Kabid Humas Polri Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan menampung berbagai sumber dan informasi untuk melengkapi data dan fakta.
"Informasi itu kita butuhkan. Kita masih butuh informasi sebanyak-banyaknya," jelas Yusri di Polda Metro Jaya.
Adanya dugaan orang ketiga ini, pertama kali diakui oleh kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri.
Saat ditemui awak media, Suci mengaku bahwa rekan kerja Yodi Prabowo ada yang menyukai kekasihnya.
Namun, Suci enggan menghubungkan pihak ketiga tersebut dengan kematian yang dialami sang kekasih.
Dengan demikian, Yusri menyampaikan pihaknya akan kembali menampung informasi lain terkait kasus tersebut.
"Kalau emang ada informasi yang lain silahkan datang ke kami," ucapnya.
(*)