Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini warga Solo, Jawa Tengah kembali digegerkan dengan adanya status Zona Hitam.
Penyebutan zona hitam ini dikabarkan karena Solo mengalami lonjakan pasien covid-19 secara drastis.
Melansir dari TribunJateng, jumlah total kasus yang disebutkan ada 64 kini menjadi 71 kasus.
Ya, baru satu hari dinyatakan zona hitam, kini jumlah pasien covid-19 di Solo kembali bertambah 7 orang pada Selasa (14/7/2020).
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kota Solo, Ahyani membenarkan ada tambahan sebanyak 7 kasus pada hari ini.
Dimana tambahan tersebut ada 4 orang dari tenaga kesehatan (nakes) RSUD Dr Moewardi dan 3 dari klaster tahu kupat di timur RS Kasih Ibu.
"Itu ada 7 yang 4 RSUD dr Moewardi, 2 klaster tahu kupat dan 1 masyarakat umum sepertinya naik tingkat dari PDP ke positif," papar Ahyani kepada TribunSolo.com.
Sementara itu melansir dari Kompas.com penyebutan zona hitam untuk Daerah Solo justru membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo geram.
Pasalnya penyebutan Solo sebagai zona hitam itu dianggap tidak berdasar.
Selain itu, orang nomor satu di Jawa Tengah juga menilai sebutan zona hitam untuk Solo sengaja disampaikan oleh orang-orang yang tak suka dengan kota tersebut.
"Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?) Yang ngomong siapa? Mungkin pengamat atau lagi benci? Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Semarang.
Meskipun mengalami lonjakan, Ganjar menegaskan bahwa pertambahan kasus itu tidak lantas dikategorikan sebagai zona hitam.
"Kan sudah kita kontrol. Dari Moewardi dan UNS sudah kita lakukan 3T. Kok masih banyak yang bilang zona hitam?" ujarnya.
Sebagai informasi sebelumnya, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Solo mencapai 64 orang.
Di mana dari jumlah itu, 22 pasien masih dirawat, 37 orang dinyatakan sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.
Seperti diketahui kasus positif Covid-19 tertinggi di Jateng masih di tempati Kota Semarang.
Sebab kasus positif covid-19 di Semarang tercatat mencapai 2.565 orang, dimana 847 masih menjalani perawatan, 1.457 dinyatakan sembuh dan 261 orang meninggal dunia.
Meskipun demikian, Kota Semarang tidak menobatkan diri sebagai zona Hitam.
(*)