Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Daging ayam sudah menjadi konsumsi favorit masyarakat.
Selain pengolahannya yang sederhana, daging ayam juga mudah dikreasikan menjadi jenis masakan apapun.
Diwartakan Kompas, daging ayam memiliki kandungan protein yang tinggi dengan jumlah lemak lebih sedikit dibandingkan daging jenis lain.
White meat atau daging berwarna putih, terutama bagian dada ayam merupakan opsi yang sangat baik untuk kamu yang menginginkan asupan protein tinggi dan rendah lemak.
Daging ayam memiliki nutrisi sebagai berikut:
· Zat besi
· Zinc
· Selenium
· Beberapa jenis vitamin B
Daging ayam seberat 3 ons (tanpa kulit) menyuguhkan 25 gram protein dan 130 kalori.
Namun diluar dugaan, memilih daging ayam bukanlah perkara mudah.
Mendeteksinya dengan hanya sekali melihat tentu tak bisa dijadikan patokan.
Apalagi marak pedagang nakal yang menjajakan ayam tiren (ayam mati kemarin) atau daging ayam bangkai.
Membedakan daging ayam segar dengan ayam tiren juga patut menjadi hal yang harus diutamakan.
Dikutip Grid.ID dari Tribun Medan, bahkan, baru-baru ini sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa daging ayam adalah salah satu penyebab timbulnya kanker.
Jadi kamu harus waspada jika menemukan tanda-tanda berikut pada daging ayam.
Direktur Halal Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono, PhD menyebutkan setidaknya ada beberapa ciri ayam tiren yang bisa diamati.
Menurut Nanung, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penampilan warna kulitnya.
Kulit ayam sehat berwarna kuning muda segar, sedangkan kulit ayam tiren berwarna putih kelabu kusam.
Selain warna, tekstur kulit juga bisa membedakan mana daging ayam segar dan mana ayam tiren.
Kulit ayam sehat ketika diraba akan terasa halus dan lembut dengan lubang pori bekas cabutan bulu yang menutup rapat.
Sementara kulit ayam tiren terasa kasar saat diraba dan nampak pori-pori bekas cabutan yang tidak menutup rapat.
"Ketiga perhatikan lipatan sendinya. Jika dilipat atau ditekuk, sendi-sendi ayam sehat lentur, sedangkan pada ayam tiren terasa kaku dan tidak elastis," tambah Nanung.
Baca Juga: Sadar Punya Keterbatasan sebagai Penyanyi, Rossa Santai Jalani Hidupnya: Aku Happy Person!
Nanung mengatakan, ciri lain ayam tiren adalah warna dagingnya.
Hal ini bisa dapat terlihat ketika kulit ayam dikelupas.
Jika ayam sehat maka warnanya merah muda segar karena darah keluar maksimal.
Sementara ayam tiren berwarna merah tua kecokelatan karena darah tidak keluar maksimal.
Selain itu, ketika ditekan maka permukaan daging ayam sehat terlihat lentur elastis dan kembali ke posisi normal.
Sedangkan daging ayam tiren cenderung cekung atau lebam serta tidak elastis atau tidak kembali ke posisi normal.
"Bisa juga dilihat dari harga. Harga ayam sehat tentu normal, sedangkan harga ayam tiren sangat murah, bisa separuh atau bahkan bisa kurang dari separuh harga normal," bebernya.
Baca Juga: Akhirnya Buka-bukaan, Begini Awal Pertemuan Dinda Hauw dan Rey Mbayang di Film Cinta Subuh
Lebih lanjut, Nanung menjelaskan, aroma daging ayam sehat memiliki harum normal, sedangkan daging ayam tiren berbau busuk.
Daging ayam tiren berbau busuk karena darah tidak keluar dan menjadi timbunan makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk.
"Lalu perhatikan juga bekas sembelihan di leher. Bekas sembelihan pada ayam sehat nampak terbuka lebar, sedangkan pada ayam tiren nampak sempit dan rapih, seperti bekas kertas yang digunting, sangat rapi," pungkasnya.
Jadi mulai sekarang, harus berhati-hati ketika memilih ayam.
Jangan sampai, ingin mendapat gizi dari daging ayam, justru yang didapatkan malah sebaliknya.
(*)