Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa yang sering makan terburu-buru?
Baik ketika dikejar waktu atau memang sudah terbiasa, mulai sekarang hentikan kebiasaan ini.
Kelihatannya sepele, namun memiliki dampak yang besar bagi kesehatan.
Baca Juga: Demi Menangkal Virus Corona, Hotman Paris Rela Kunyah Daun Sirih
Sering kali, yang kita pikirkan saat makan adalah bagaimana supaya cepat kenyang.
Sehingga tak jarang kita mengabaikan bagaimana caranya mengunyah makanan.
Kemudian mengunyah dengan cepat seolah jadi hal yang lumrah untuk dilakukan.
Baca Juga: Dikenal Dapat Merusak, Ternyata Permen Karet Dapat Menyehatkan Gigi! Begini Faktanya
Dilansir Grid.ID dari Tribun Manado, nyatanya terlalu cepat mengunyah makanan adalah kebiasaan yang kurang baik.
Banyak orang mungkin telah mengetahui hal tersebut.
Namun karena berbagai alasan, mereka terkadang tidak lagi mengindahkan anjuran itu.
Baca Juga: 8 Cara Pulihkan Gigi Berlubang dengan Mudah, Mulai dari dengan Minyak Kelapa hingga Permen Karet
Ada yang beralasan terburu-buru.
Ada juga yang mungkin mengaku malas jika harus mengunyah hingga halus setiap kali makan.
Padahal mengunyah makanan dengan jumlah tertentu bisa menjadi upaya untuk menangkal sejumlah masalah kesehatan.
Baca Juga: Reaksi Fasty Nabila Saat Dilamar Aktor Marcell Darwin, Santai Banget Sambil Ngunyah Kentang
Pada dasarnya, semakin lama mengunyah makanan, maka kian banyak pula air liur yang mengandung enzim amilase dihasilkan.
Dengan begitu, seseorang yang mengunyah makanan terlalu cepat kemungkinan tak akan memiliki cukup air liur di dalam mulut.
Berikut ini beberapa dampak buruk apabila kamu mengunyah terlalu cepat:
Baca Juga: Keseringan Mengunyah Es Batu Bisa Menyebabkan Pembekuan Otak
1. Tersedak
Keberadaan air liur dapat dimanfaatkan untuk membantu melumatkan makanan, sehingga makanan bisa dengan mudah melewati kerongkongan ketika ditelan.
Jadi, tersedak adalah konsekuensi yang bisa terjadi ketika seseorang mengunyah makanan terlalu cepat.
2. Sulit dicerna
Air liur diketahui juga sangat mudah bercampur dengan asam lambung dan cairan empedu sehingga makanan akan lebih mudah dicerna.
Oleh sebab itu, jika kamu ingin terbebas dari masalah pencernaan, lebih baik menyungah makanan dengan baik.
Proses mengunyah juga akan mengefektifkan kerja enzim-enzim lain di sepanjang saluran pencernaan.
Baca Juga: 6 Efek Negatif Kebiasaan Mengunyah Es Batu, Mulai dari Sakit Gigi Hingga Gangguan Mental
3. Usus halus sulit menyerap makanan
Kamu harus mengunyah makanan dengan baik jika ingin memperbesar kemampuan usus halus dalam menyerap makanan yang disantap.
Jika makanan masih berukuran terlalu besar, usus tidak mampu menyerapnya dengan baik.
Makanan pada akhirnya akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi tanpa diserap oleh organ usus.
Makanan yang tidak terserap oleh usus memang dapat menyenangkan bagi sebagian orang karena kondisi itu dapat menyebabkan berat badan tak bertambah.
Tapi, makanan yang tidak terserap dengan baik itu akhirnya membusuk, menimbulkan racun, serta mengurangi sejumlah enzim.
Baca Juga: Dipaksa Sang Ibu Makan Kue Nastar yang Dibencinya, Kriss Hatta Sampai Tutup Mata Saat Mengunyah!
4. Mudah lapar
Orang yang makan terlalu cepat disinyalir akan mudah merasa lapar.
Hal tersebut terjadi karena otak tak memiliki waktu untuk mengirim sinyal yang membuat seseorang merasa lebih kenyang.
Dengan begitu, bagi kamu yang memiliki masalah berat badan, dianjurkan untuk mengunyah makanan dengan baik.
Apalagi bagi wanita, yang sangat memerhatikan berat badan idealnya.
Melansir buku 1001 Makanan Sehat (2015) karya Tim Navitri, dijelaskan bahwa pada waktu seseorang makan secara perlahan, otak akan mengirim sinyal yang membuat mereka merasa lebih kenyang.
Hal itu akan mengurangi dorongan untuk makan secara berlebihan.
Lantas, sebenarnya berapa kali makanan harus dikunyah?
Baca Juga: Jangan Mengunyah Makanan Hanya di Satu Sisi, Ada Bahaya yang Mengintai
Diwartakan Banjarmasin Post, berapa kali kita harus mengunyah sangat tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi.
Buah dan sayuran lunak butuh kunyahan lebih sedikit daripada ayam atau steak.
Menurut para ahli di Ohio State University, kita harus mengunyah makanan lembut 5-10 kali dan akan jadi semakin banyak pada makanan padat (daging atau sayuran) hingga 30 kali sebelum menelan.
Baca Juga: Ternyata Inilah Penyebab Kita Sulit Berhenti Mengunyah Keripik Kentang
Jadi sebenarnya tidak ada angka pasti kunyahan yang harus kita lakukan, karena makanan yang kita konsumsi biasanya terdiri dari bahan lembut dan padat sekaligus.
Misalnya kita mengonsumsi nasi bersama rendang dan gulai kol.
Yang paling penting, kita tau indikasi makanan sudah terkunyah dengan benar.
Pastikan kita menelan potongan sekecil mungkin.
Jika makanan masih bisa dikunyah lebih kecil lagi berarti kita belum cukup mengunyahnya.
Jangan lupa juga untuk makan dalam sendokkan yang lebih kecil sehingga kita akan lebih mudah mengunyah makanan.
Mengunyah dengan benar juga membuat lidah bisa merasakan semua jenis bumbu dan rasa dengan lebih maksimal.
Jadi kita bisa lebih menghargai setiap rasa yang ditawarkan oleh setiap bahan.
Makanan jadi lebih lezat dan perut kenyang.
(*)