Grid.ID - Belakangan ini, warga sedang dihebohkan dengan bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Banjir tersebut menerjang pada Senin (13/7/2020) malam.
Tak hanya itu, banjir bandang tersebut menyebabkan banyak rumah warga terendam bahkan hanyut oleh air.
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa banjir ini disebabkan meluapnya air sungai yang membuat akses jalan tertutup lumpur dengan ketinggian beragam, juga sampah yang berserakan di sudut-sudut kota.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, Nur Asia Utami mengatakan, banjir bandang tersebut diakibatkan hujan lebat yang dipengaruhi suhu muka laut di Teluk Bone.
"Kejadian hujan lebat di wilayah Luwu Utara dipengaruhi oleh suhu muka laut yang hangat di Teluk Bone," kata Nur Asia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/7/2020).
Akibat dari banjir yang kuat menerjang itu, kini telah terdapat 23 warga yang hilang.
“Sesuai laporan warga yang melapor ke posko BPBD terdapat 23 warga hilang, ini data sementara," kata Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar.
"Korban yang mengungsi akibat banjir ini sebanyak 15.000 jiwa yang tersebar di beberapa titik posko, rumah kerabat dan keluarga,” lanjutnya.
Nampaknya banjir itu juga mengakibatkan koneksi operator seluler sempat terputus.