Pendapat tersebut bisa saja benar mengingat klitoris memiliki sekitar 8000 ujung saraf dan terbuat dari jaringan halus.
Sedangkan penis ‘hanya’ memiliki sekitar 4000 ujung saraf.
Kondisi itu membuat klitoris sangat peka terhadap rangsangan.
Karena kemiripannya, klitoris memiliki kemampuan yang sama dengan penis, yakni ereksi saat terangsang.
Baca Juga: Richard Kyle Absen Temani Dirinya ke Rumah Sakit, Jessica Iskandar: Kesehatan Paling Penting!
Hanya saja ereksi pada klitoris tidak terlihat jelas seperti pada penis yang menegang dan memengaruhi penampilan pemiliknya.
“Penyebabnya adalah corpus cavernosa, saluran kembar yang akan terisi darah ketika terangsang. Wanita juga memiliki corpus cavernosa pada klitorisnya,” jelas Irwin Goldstein, M.D, Director of Sexual Medicine di Alvarado Hospital, San Diego, Amerika Serikat.
Ketika ereksi, lanjut Goldstein, ukuran klitoris akan membesar dan lebih sensitif.
Pembesaran klitoris ini terjadi di dalam vagina, yang menyebabkan ruang dalam vagina turut membesar.
Baca Juga: Irene Red Velvet Lakukan Debut Akting Perdana dalam Film Terbaru untuk Layar Lebar
Goldstein menjelaskan bahwa vagina memiliki ruangan seperti akordion, yang bisa memanjang ketika terangsang dan memendek dalam keadaan normal.
Ini yang membuat vagina mampu memanjang seperti penis ketika terangsang secara seksual.