Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ereksi biasa kita kenal merupakan reaksi pada kepala (gland) penis akibat berbagai rangsang yang diterima baik penglihatan, penciuman, dan sentuhan.
Kondisi ini terjadi karena adanya krause finger corpuscle pada kepala penis, yang memiliki banyak sel saraf.
Berbagai rangsang tersebut ditangkap krause finger corpuscle, yang kemudian dikirim ke otak.
Dari otak, rangsang tersebut diterjemahkan dan dikirim kembali menjadi reaksi ereksi.
Saat ereksi, pembuluh darah pada penis melebar dan berisi penuh darah.
Untuk mencapai ereksi, pembuluh darah harus dalam keadaan rileks.
Namun, tak banyak orang tahu bahwa ereksi tak hanya milik pria.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, wanita juga bisa mengalami "ereksi" meski tak memiliki penis dan tentunya tak sama persis seperti pada pria.
Hal ini dikarenakan wanita memiliki klitoris.
Klitoris adalah sebuah organ seksual yang berada di dalam vagina.
Dilihat dari proses pembentukannya, klitoris bisa dibilang kembaran dari penis.
Keduanya berada di posisi yang sama.
Hal yang membedakanya, penis tumbuh ke arah luar.
Sebaliknya, klitoris ke arah dalam.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kevin Aprilio Salut Masih Ada Pengusaha yang Mau Membantunya Rilis Lagu
Sebuah penelitian di Australia dalam Journal of Urology menyebut klitoris memanjang sekitar 15,5 cm ke dalam tubuh seorang wanita.
Tak heran jika klitoris kerap disebut penis wanita.
Keduanya juga memiliki kepekaan luar biasa terhadap rangsangan.
Bahkan banyak ahli berpendapat kalau klitoris lebih peka rangsangan ketimbang penis.
Pendapat tersebut bisa saja benar mengingat klitoris memiliki sekitar 8000 ujung saraf dan terbuat dari jaringan halus.
Sedangkan penis ‘hanya’ memiliki sekitar 4000 ujung saraf.
Kondisi itu membuat klitoris sangat peka terhadap rangsangan.
Karena kemiripannya, klitoris memiliki kemampuan yang sama dengan penis, yakni ereksi saat terangsang.
Baca Juga: Richard Kyle Absen Temani Dirinya ke Rumah Sakit, Jessica Iskandar: Kesehatan Paling Penting!
Hanya saja ereksi pada klitoris tidak terlihat jelas seperti pada penis yang menegang dan memengaruhi penampilan pemiliknya.
“Penyebabnya adalah corpus cavernosa, saluran kembar yang akan terisi darah ketika terangsang. Wanita juga memiliki corpus cavernosa pada klitorisnya,” jelas Irwin Goldstein, M.D, Director of Sexual Medicine di Alvarado Hospital, San Diego, Amerika Serikat.
Ketika ereksi, lanjut Goldstein, ukuran klitoris akan membesar dan lebih sensitif.
Pembesaran klitoris ini terjadi di dalam vagina, yang menyebabkan ruang dalam vagina turut membesar.
Baca Juga: Irene Red Velvet Lakukan Debut Akting Perdana dalam Film Terbaru untuk Layar Lebar
Goldstein menjelaskan bahwa vagina memiliki ruangan seperti akordion, yang bisa memanjang ketika terangsang dan memendek dalam keadaan normal.
Ini yang membuat vagina mampu memanjang seperti penis ketika terangsang secara seksual.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan gairah seks, pria juga perlu tahu ciri-ciri wanita ketika orgasme.
Diwartakan Tribun Jabar, orgasme yaitu saat seseorang mencapai titik puncak atau klimaks dari aktivitas seksual.
Ada dua organ intim wanita yang sering disebut sebagai pusat orgasme yaitu G-spot dan klitoris.
Keduanya sangat sensitif karena memiliki banyak saraf tepi.
Ada beberapa tanda wanita orgasme yang dapat dikenali oleh pasangannya:
1. Peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan
2. Putting payudara menegang
3. Wajah memerah
4. Kontraksi otot di sekitar organ intim
5. Sensasi lepas kendali
Terakhir, yang perlu diketahui perbedaan antara ereksi pria dan wanita adalah soal waktu.
Wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk ereksi ketimbang pria.
(*)