Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kasus penularan covid-19 di Jawa Timur hingga kini dikabarkan masih terus mengalami lonjakan.
Bahkan, Jawa Timur dinobatkan menjadi kota di Indonesia yang memiliki kasus penularan tertinggi di Indonesia.
Melansir informasi dari infocovid19.jatimprov.go.id pada Jumat (17/7/2020), kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jawa Timur tercatat mencapai 17.549 kasus.
Baca Juga: Jenazah Omas Akan Dimakamkan Pagi Ini di TPU Cisalak Pasar, Cimanggis Depok
Dimana 8.241 pasien masih dirawat, 8.310 dikabarkan sembuh sementara 1352 dikabarkan meninggal dunia.
Menanggapi lonjakan kasus yang ada di Jawa Timur, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy angkat bicara.
Menurut, Muhadjir Effendy penanganan kasus covid-19 di Jatim memiliki tingkat kesulitan yang sangat kompleks.
"Jawa Timur ini memiliki tingkat kesulitan penanganan yang sangat kompleks," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (17/7/2020) yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com.
Menurut Muhadjir, pencanangan covid-19 akan segera selesai, apabila angka positif di Jawa Timur dapat ditekan.
"Saya meyakini betul kalau di sini bisa ditekan, maka 50 persen urusan penanganan Covid-19 secara nasional akan bisa cepat selesai," tutur Muhadjir.
Muhadjir Effendy juga menyarankan agar pemerintah segera berupaya melakukan percepatan penanganan covid-19 di Jawa Timur.
Dimana percepatan penanganan tersebut dapat diperhatikan melalui jumlah sarana prasarana alat kesehatan yang lengkap.
Tim Gugus Tugas diminta untuk segera melengkapi alat kesehatan primer yang dibutuhkan untuk 99 rumah sakit rujukan utama yang ada di wilayah Surabaya Raya.
Alat kesehatan yang harus disediakan itu diantaranya, ventilator, pangkalan untuk melakukan tes, baik PCR maupun tes lain yang sudah disediakan pemerintah pusat.
"Gugus Tugas harus menjamin di Jawa Timur ini tidak boleh ada keterlambatan baik PCR kit maupun reagen di lab."
"Semua harus tersuplai dan mohon Pangkogab betul-betul terus melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas," jelas Muhadjir.
Baca Juga: Ahmad Syaiful, Anak Mastur, Sebut Komedian Omas Sempat Dirawat Sebelum Meninggal
Sebagai info, Balai jasa Konstruksi Wilayah IV Kementerian PUPR di Surabaya telah menyiapkan mess keluarga yang akan diperuntukkan sebagai tempat isolasi.
Dimana tempat tersebut dikhususkan untuk pasien covid-9 dengan status Pasien Tanpa Gejala (PDP).
Mess tersebut dikabarkan memiliki 40 kamar dengan daya tampung 3 orang, sehingga di tempat tersebut dapat digunakan untuk menampung 120 orang.
Kendati demikian, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) juga menyiapkan 350 kamar untuk penanganan pasien Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur.
(*)