"Adiknya di tepi aliran sempat berusaha menolong, tapi sama-sama bergerak mengikuti arus," terang Iswanto.
Ya, dikarenakan arus terlalu deras, akhirnya Bayu tak dapat mempertahankan genggam kakaknya.
Setelah terseret arus hingga 25 meter, Bayu akhirnya kehilangan gengaman tangan sang kakak.
Kehilangan Sugiat yang terbawa derasnya air, Bayu akhirnya pulang dan melaporkan kejadian tersebut pada warga sekitar.
Baca Juga: Jadi Korban Selingkuhan, Ini Sosok Jessica Jane yang Berhasil Buat Pelakornya Jadi Pengangguran
"Lalu adiknya melapor ke warga, kemudian kami teruskan melapor ke pihak berwajib," jelas Iswanto.
Kendati demikian, Koordinator Rescue, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, M Khotib mengatakan upaya pencarian mulai dilakukan Jumat (17/7/2020) pagi tadi.
Badan SAR Nasional (Basarnas) melalui Pos SAR Trenggalek juga menurunkan personel untuk memperluas jangkauan dan tim pencarian.
Rencananya pencarian dilakukan lewat air menggunakan perahu karet, dan lewat darat.
"Ada banyak relawan yang terlibat, dan potensi SAR lain di sepanjang Brantas juga dikerahkan," pungkas Khotib.
Sementara itu melansir dari Kompas.com, informasi serupa juga pernah terjadi beberapa waktu lalu di Cianjur, Jawa Barat.
Pasangan suami istri yang dikabarkan tengah mandi di sungai, tiba-tiba terseret debit air yang saat itu cukup deras.
Sang istri dikabarkan selamat, sementara korban bernama Budi (46) warga asal Cianjur ini harus berakhir nahas.
Sebab, tim SAR gabungan menemukan Budi dalam kondisi tak bernyawa, setelah korban hanyut dan terseret arus sungai hingga 35 kilometer.
Baca Juga: Jadwal Puasa Sunnah Menjelang Hari Raya Idul Adha 2020, Disertai Niat dan Keutamaannya
"Setelah dua hari dilakukan pencarian, jenazahnya berhasil kita temukan dan langsung dievakuasi ke instalasi pemulasaraan jenazah rumah sakit," jelas Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan.
(*)