Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini seorang balita ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Di aliran kali yang berada di kawasan industri Pulogadung, Kecamatan Cakung, balita ini ditemukan warga dalam kondisi penuh luka.
Melansir informasi dari TribunJakarta.com pada Jumat (17/7/2020), Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait membenarkan bahwa bocah malang tersebut merupakan korban pembunuhan.
Bersama tim dokter forensik, hasil autopsi bocah akhirnya diungkap oleh pihak berwajib.
Saat ditemukan, pihak berwajib pun membenarkan bahwa sang bocah dalam kondisi mengenaskan dan penuh dengan luka.
"Kondisi mulut mengeluarkan busa, kedua kelopak mata lebam dan leher kiri kanan, bibir atas bawah sobek," jelas Tom saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur.
Setelah diselidiki lebih lanjut, jajaran Unit Reskrim Polsek Cakung berhasil mengungkap identitas korban.
Bocah bernasib malang itu diketahui bernama Muhammad Abdullah berusia 2 tahun.
Usut punya usut, rupanya Abdulah tewas secara tragis di tangan ayah sambungnya.
Sebelum menghabisi nyawa Abdullah, pria bernama Cece Suhadi (32) diketahui telah menganiaya anak tirinya itu dan membuang ke kali.
"Pelaku menganiaya korban sampai meninggal lalu membuang jasadnya. Pelaku ini suami kedua dari ibu korban, masih warga Kecamatan Cakung," ujarnya.
Tom menuturkan jasad Abdullah dibuang pada Senin (6/7/2020) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Pelaku menganiaya korban sampai meninggal lalu membuang jasadnya. Pelaku ini suami kedua dari ibu korban, masih warga Kecamatan Cakung," ujarnya.
Sementara itu melansir dari Kompas.com, beberapa waktu lalu Polsek Kebon Jeruk mengamankan NP (21) sebagai tersangka atas meninggalnya ZNL (2) yang tak lain anak kandungnya.
NP diamankan polisi lantaran tega membunuh dan menganiaya anaknya yang masih berusia 2 tahun hingga tewas.
"Sudah, ibu korban sudah ditetapkan menjadi tersangka Minggu kemarin, atas kejadian Jumat, pekan lalu," ucap Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu.
Sang bocah dikabarkan meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Bina Mandiri.
(*)