Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini seorang bocah berusia 5 tahun mengalami nasib nahas.
Pasalnya anak berinisial A itu, ditemukan tewas di dalam tandon air atau toren pada Jumat (17/7/2020) pagi.
Sebuah penampungan air yang berkapasitas 1000 liter itu diketahui digunakan oleh sebuah rumah kontrakan yang berisi 18 kamar.
Di mana kontrakan tersebut berlokasi di Kampung Babakan Stasiun, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Melansir dari Tribun Jabar, sang bocah dikabarkan tinggal di lantai 2 gedung tersebut bersama keluarganya.
Namun setelah ditelisik pihak berwajib, toren berwarna oren itu berada di tempat tinggi dan sulit untuk dijangkau.
Kepala Kapolsek Cicalengka, Kom Pol Aep Suhendi mengaku langsung menyelidiki lokasi setelah mendapat informasi dari warga.
"Kami dapat laporan dari warga penemuan mayat di alamat tersebut," ujar Aep.
"Anak kecil itu berada dalam toren air lantai 2. Kini kami masih menunggu hasil olah tempat kejadian," imbuhnya.
Lebih lanjut melansir dari Kompas.com, peristiwa nahas yang menimpa bocah malang ini telah membuat warga setempat curiga.
Mulanya jasad sang bocah itu ditemukan pertama kali oleh ayah tiri dan pamannya.
Sebelumnya orang tua sang bocah sempat mencari sang bocah, namun tak kunjung ditemukan.
Setelah mencari di berbagai sudut rumah dan di lokasi sekitar, betapa terkejutnya, A justru ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Sang bocah ditemukan telah tewas di dalam tandon air yang berada di lantai atas rumah mereka.
Tak hanya membuat warga curiga, namun ketua RW 08 Kecamatan Cicalengka Pepen Efendi turut mengungkapkan kejanggalan kasus ini.
"Kasian anak tiri ini. Ada kejanggalan kalau dilihat, masa anak lima tahun bisa naik ke toren tersebut. Tapi tentu pastinya hasil akhir dari pihak kepolisian," jelas Pepen.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandung AKP Agta Bhuwana Putra menduga sang bocah tewas lantaran dibunuh.
"Ada dugaan pembunuhan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan," tutur Agta.
Meskipun demikian, pihak berwajib masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
(*)