Find Us On Social Media :

Corona Diduga Ada di Sejarah Roma Sejak 1520, Seniman di Roma Meninggal Usai Mengalami Gejala Mirip Covid-19

By None, Sabtu, 18 Juli 2020 | 14:02 WIB

Ilustrasi virus corona. Ada yang cacat, walaupun bisa menginfeksi seseorang, tapi tidak membuatnya sakit.

Raphael meninggal akibat demam yang mirip dengan gejala virus corona saat ini setelah gagal memberitahu dokternya bahwa dia diam-diam mengunjungi kekasihnya pada suatu malam yang dingin.

Hal itu membuat dokternya salah melakukan perawatan medis, menurut sebuah studi terbaru.

Mitos populer mengatakan, pelukis Renaissance itu wafat akibat sifilis pada 1520 akibat terlalu banyak "bermain wanita", tetapi pemeriksaan ahli menyebut dia meninggal akibat infeksi.

Baca Juga: Istri Denny Cagur Berkali-kali Ditimpa Musibah hingga Gagal Dapatkan Momongan, Ustaz Dhanu Tangkap Sinyal Tak Beres di Balik Rumah Tangga sang Pelawak yang Selama Ini Dikira Adem Ayem: Ada Keraguan

Menurut sejarawan Michele Augusto Riva pada media Perancis AFP, Raphael yang demam tinggi adalah sosok pelukis, desainer, dan arsitek produktif yang sangat disayang oleh Paus.

Paus bahkan mengirimkan dokter terbaik di Roma kepada Raphael karena takut kehilangan sosok seniman tak ternilai itu.

Namun, menurut pelukis Italia, Giorgio Vasari, Raphael tidak memberitahu kepada dokternya bahwa dia sering "jalan-jalan malam di udara dingin" untuk mengunjungi beberapa wanita.

"Saat itu, lebih dan sangat dingin pada bulan Maret kala itu, dan dia seperti menderita pneumonia," ungkap Riva, sang sejarawan.