Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Demi makan gratis, seorang pria paruh baya nekat mengaku-ngaku sebagai anggota TNI.
Pria yang mengaku-ngaku sebagai anggota tentara tersebut rupanya bukan orang sembarangan.
Menurut pihak berwajib, trik yang digunakan Handoko dinilai polisi terlalu garang.
Sebab tiap kali mengaku sebagai anggota TNI demi makan gratis, ia selalu menunjukkan senjata api jenis softgun.
Mengetahui hal tersebut, akhirnya Polsek Semarang Tengah berhasil mengusut dan mengamankan pria bernama Handoko (35) ini.
Melansir dari TribunJateng.com pada Sabtu (18/7/2020), Handoko rupanya tercatat sebagai warga Dusun Gondang, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang.
Kendati demikian, Handoko kini telah diamankan polisi lantaran topengnya sebagai tentara akhirnya tersingkap.
Bermula dari makan gratis tiap kali ke warung atau angkringan, polisi kini telah mengantongi siapa Handoko sebenarnya.
Sebelum diamankan oleh Kanit Reskrim Polsek Semarang Tengah, Iptu Deni Eko Prasetyo, Handoko rupanya telah diamankan oleh Polsek Semarang Utara.
Pasalnya tersangka telah terlibat cekcok karena tak mau membayar makanan saat berada di angkringan di Kawasan Kota Lama, pada Kamis (16/7/2020) malam.
Mengetahui hal tersebut, akhirnya pelaku digelandang ke Polsek Semarang Tengah.
Namun setelah diusut lebih lanjut, Handoko ternyata seorang spesialis pelaku pencurian motor atau curanmor.
Baca Juga: Demi Foya-foya dan Biaya Nikah, Seorang Teman Nekat Habisi Nyawa Rekannya Secara Brutal!
"Total ada lima korban dengan sasaran pedagang warung makan, modusnya mengaku anggota TNI dengan modal softgun," jelas Iptu Deni Eko Prasetyo.
Dari pengakuan tersangka, Handoko rupanya selalu beraksi tiap kali selesai makan di warung.
Handoko mengaku pernah berhasil mengamankan sepeda motor saat berada di kawasan Johar Semarang.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (28/5/2020) sekitar pukul 13.30 siang.
Kala itu, Handoko mengaku berhasil membawa kabur honda Beat warna hitam.
"Sepeda motor yang diparkir di samping warung langsung dibawa tersangka."
"Sepeda motor itu dijual kepada petugas penjaga kamar mandi SPBU di Kota Semarang," terang Iptu Deni.
Tak hanya melakukan pemalakan di warung makan, dan melakukan tindak pencurian, Handoko juga melakukan tindak kejahatan yang lain.
Ia diketahui pernah mengambil dompet penjual angkringan di Ketileng Semarang.
"Tentu kasus tersangka masih terus kami kembangkan sehingga tidak menutup kemungkinan ada kasus lain," jelasnya.
Sementara itu melansir dari Kompas.com, informasi curanmor juga terjadi di Tambaksari, Surabaya.
Pria berinisial DP (40) dikabarkan nekat melakukan tindak pencurian motor karena kecanduan judi online.
Menurut keterangan Kapolsek Ujungpangkah AKP Sujito melalui Kanit Reskrim Bripka Yudi Setiawan mengatakan, kasus pencurian tersebut telah terjadi pada 28 Juni 2020 lalu.
Pelaku tidak hanya berhasil membawa lari sepeda motor, namun juga handphone dan uang tunai senilai Rp 1,5 juta yang kebetulan berada di dalam motor tersebut.
"Uang dan handphone yang ada di dalam tas, termasuk STNK motor, juga sempat diambil oleh pelaku," jelas Yudi.
(*)