Find Us On Social Media :

Diduga Punya Banyak Masalah hingga Menghilang Selama 2 Hari, Pria di Desa Patangnga Ini Rupanya Telah Mengakhiri Hidupnga di dalam Sumur!

By Novia, Sabtu, 18 Juli 2020 | 18:40 WIB

Syarif warga Desa Patangnga, Kecamatan Tellu Siattingnge, Kabupaten Bone saat ditemukan di sumur area persawahan, Jumat (17/7/2020) malam

"Korban pernah stres. Sekarang sudah berubah dan sadar. Tiba-tiba bunuh diri," ucap seorang warga.

Sebelum mengakhiri hidup, korban disebutkan sempat menurunkan susunan kelapa dari mobil untuk dijual.

Baca Juga: Demi Foya-foya dan Biaya Nikah, Seorang Teman Nekat Habisi Nyawa Rekannya Secara Brutal!

Setelah selesai, korban juga meminta istrinya untuk membuatkan kopi.

Setelah selesai membuatkan kopi sang istri mengaku pergi untuk tidur.

Namun, di tengah malam ia terbangun dan menyadari bahwa sang suami tak ada di rumah.

Baca Juga: Penemuan Mayat Bocah Berusia 5 Tahun di Tandon Air Bikin Geger Warga Cicalengka, Ketua RW Curiga: Masa Anak Lima Tahun Bisa Naik ke Toren!

Mengetahui hal tersebut, istri korban menunggu hingga keesokan hari untuk meminta bantuan warga dan mencari keberadaan Syarif.

Hingga akhirnya, Syarif berhasil ditemukan pada Jumat (17/7/2020) sekitar pukul 20.00 WITA.

Syarifuddin juga mengatakan, korban ditemukan warga dalam kondisi sudah mulai membengkak.

Baca Juga: Istirahat Menunggu Penumpang, Seorang Sopir Angkot di Surabaya Tiba-tiba Dinyatakan Meninggal Dunia Tanpa Sebab!

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Murni bunuh diri. Meski begitu kami akan selidiki secara profesional dan sesuai prosedur," ucapnya.

Sebagai tambahan informasi, dikutip dari Kompas.com depresi disebut menjadi masalah kesehatan jiwa yang cukup besar di Indonesia pada tahun 2020 ini.

Pasalnya orang yang mengalami depresi hanya memiliki pemikiran untuk bunuh diri dan mengakhiri hidupnya.

Baca Juga: Tega Habisi Nyawa Anak Sambungnya Secara Sadis, Ayah Tiri di Cakung Buang Jasad sang Bocah ke Kali Tengah Malam!

Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) bahkan memprediksi, depresi akan menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi kedua, setelah penyakit jantung. Jika depresi sudah berujung pada tindakan bunuh diri, Kepala koordinator komunitas Into the Light Indonesia, Benny Prawira Siauw mengingatkan, Indonesia akan kehilangan banyak potensi sumber daya manusia unggul.

(*)