"Sekaligus untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para pengguna jasa Garuda Indonesia," jelasnya.
Irfan juga tak mengelak apabila pemeriksaan ini merupakan bentuk perhatian dan kelanjutan dari lingkungan perusahaan.
"Adapun hasil random check tersebut menunjukan bahwa seluruh awak pesawat dan petugas operasional Garuda Indonesia yang menjalani pemeriksaan tes urine dinyatakan bersih dari NAPZA," lanjut Irfan.
Tak hanya Garuda Indonesia, namun anak perusahaan dari Garuda Group yakni Citilink juga diminta untuk melakukan serangkaian pemeriksaan.
Terutama bagi karyawan yang bertugas di lini operasional seperti pilot dan awak kabin.
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, dua pilot Garuda Indonesia yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu kini telah dipecat.
Irfan mengaku akan memberikan sanksi tegas atau PHK bagi karyawan yang terlibat dalam kasus narkotika seperti dua pilot tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen tegas Garuda Indonesia, dengan tidak memberikan toleransi terhadap karyawannya yang menyalahgunaan narkotika.
Ya, sebelumnya, Polres Jakarta Selatan menangkap empat orang pemakai sabu-sabu berinisial S, IP, DC, dan Dsk di Cipondoh, Tangerang, pada Senin (6/7/2020) pukul 18.00 WIB.
Seperti dikutip Grid.ID sebelumnya dari Tribunnews.com, dari empat pengguna narkotika itu dua di antaranya merupakan pilot Garuda Indonesia, sementara dua lainnya adalah pegawai swasta dan pilot swasta.
"Yang ditangkap empat orang. Satu orang karyawan swasta. Tiga pilot maskapai berbeda. Dua pilot plat merah, satu swasta," jelas Kombes Budi Sartono.
Kombes Budi Sartono juga berhasil mengamankan barang bukti berupa paket sabu seberat 4 gram, satu paket sabu 0,96 gram, alat hisap, timbangan, korek, dan plastik klip.
(*)