Jadi kalau kelihatan kurang rapi, ya maklum karena yang kerja perempuan semua,” katanya.
Angie dan para warga binaan diajarkan untuk mendaur ulang barang bekas menjadi lebih bermanfaat.
“Jadi semua yang ada di sini memanfaatkan barang-barang bekas. Termasuk wastafel itu, kami bikin dari bambu bekas dan ember bekas,” katanya.
Kegiatan tersebut sangat menguntungkan bagi para warga binaan yang tak lagi dikunjungi keluarga karena pendemi Covid-19.
“Lalu Ibu Kalapas punya ide membuat perpustakaan outdoor. Jadi ketika warga binaan ke sini (perpustakaan outdoor) rasanya seperti tidak dipenjara. Kebahagiaan mereka itu kan bertemu keluarga,” ujarnya.
Angie bersama 10 warga binaan akhirnya mengelola taman tersebut untuk mengurangi tekanan pada kondisi psikologis mereka.
“Kami ingin para warga binaan tidak terlalu merasa tertekan oleh pandemi Covid-19, sehingga perlu ada tempat seperti ini,” tambah Angie.
Angelina Sondakh pun mengaku ingin bertani usai bebas dari penjara di tahun 2022 silam.
"Saya ingin bertani setelah bebas dari sini,” pungkasnya. (*)