"Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual," terang Nursam.
Ia mengaku nekat melakukannya lantaran untuk kebutuhan sehari-hari usai sang istri sembuh.
"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," imbuhnya.
Selain itu, Nursam juga mengaku nekat berbohong dan menggunakan uang donasi lantaran sang istri tak kunjung menjalani operasi meski sudah 2 minggu berada di rumah sakit.
Pasalnya, sekitar dua tahun lalu Kiner dirawat selama 14 hari di RS Moewardi Solo, tetapi tidak kunjung mendapat tindakan medis.
"Hanya tiduran di kamar, tidak jadi dioperasi karena kondisi drop," ungkap Nursam.
Melansir dari laman Kompas.com, kasus ibu Kinem penderita kanker lidah ini telah lama terjadi.
Hal ini seperti penuturan Sujatmoko, petugas Puskesmas Wonosamudro sekaligus perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
"Pertama saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009. Itu Mbak Kinem dalam keadaan hamil.
Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada sedikit bantuan waktu berupa susu. Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli sembako," terang Sujatmoko.