"Kita memakai perahu karet dan fiber untuk melakukan penyisiran, namun belum berhasil. Ada rencana melakukan penyelaman, namun air sungai masih keruh," tandasnya.
Mengutip informasi dari Serambinews.com, lokan atau kerang rupanya menjadi santapan primadona di Kabupaten Aceh Singkil.
Terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, lokan yang hidup di sarang buaya itu dikabarkan laris manis.
Lokan yang mengalami lonjakan penjualan ini ryupanya dapat dijadikan sebagai alternatif penganti ikan dan daging.
Salah satu penjual lokan di Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, mengakui bahwa kerang tersebut memang memiliki peminat yang cukup tinggi.
Hanya saja, tempat bersarangnya lokan memang berada di sekitar habitat buaya.
"Di mana saja cari lokan pasti ada buayanya. Mudah-mudahan tidak mengganggu, kita kan cari nafkah," ucapr Inang.
(*)