Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini warga Dusun Sumber Glagah, Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar sempat digegerkan dengan penemuan mayat.
Jasad yang diketahui milik Sadak (52) ini mulanya sempat dinyatakan tewas akibat bunuh diri.
Namun, setelah diusut lebih lanjut oleh pihak berwajib, kini kematian Sadak mulai menemukan titik terang.
Melansir dari Suryamalang pada Senin (20/7/2020), dari hasil autopsi pihak berwajib menemukan sejumlah luka di tubuh korban.
Dari hasil autopsi, tubuh Sadak ditemukan luka-luka di bagian leher dan tanganya.
Bahkan, urat nadi pada lengan sebelah kirinya Sadak dikabarkan terputus akibat sayatan benda tajam.
Selain itu, pihak berwajib kembali menemukan barang bukti berupa pisau yang terletak di sekitar penemuan jasad ayah dua anak itu.
Sehingga Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eka Prasetya menduga kuat, kematian Sadak bukanlah bunuh diri.
"Itu hasil autopsi, penyebab kematian korban itu bukan karena terputus urat nadinya, melainkan diduga kehabisan oksigen."
"Selain ditemukan ada darah pada luka jerat itu, juga ada bekas darah beku di luka jeratan itu," jelasnya.
Sebelumnya, jasad Sadak ditemukan tanpa ada barang bukti apa pun.
Namun setelah beberapa hari dilakukan pengusutan lebih lanjut, petugas kembali menemukan barang bukti berupa ponsel korban.
Dari penemuan ponsel itu, polisi mengaku menemukan petunjuk untuk mengungkap kasus kematian korban.
"Dan, kini kami sudah memeriksa tujuh orang. Di antara mereka itu, tetangga korban," ungkapnya.
Sebelumnya polisi juga menjelaskan, jasad Sadak ditemukan di tengah tegalan jagung.
Posisi tubuh korban pertama kali ditemukan dalam posisi duduk dengan bersandar di pohon randu.
"Namun, ada yang janggal karena di sekitar TKP itu ditemukan banyak darah berceceran. Itu darah korban yang berasal dari luka sayatan pada lengannya sebelah kiri," paparnya.
Sementara itu korban selama ini juga dikenal sebagai orang yang baik dan tidak memiliki masalah apalagi musuh di desanya.
Selama ini, korban diketahui bekerja membantu istrinya berjualan di warung yang berlokasi di depan rumahnya.
Dengan demikian, polisi menduga kuat jika kematian Sadak bukanlah bunuh diri melainkan dibunuh.
Namun, sampai sekarang polisi belum berani menyimpulkan karena masih dalam masa penyelidikan.
"Nah, jika korban itu merupakan korban pembunuhan, maka soal motifnya, ya belum tahu karena masih dilakukan penyelidikan. Semoga ada titik terang dari pemeriksaan beberapa orang, yang sudah kami panggil," pungkasnya.
Sementara itu melansir informasi serupa dari Kompas.com, baru-baru ini pihak berwajib juga tengah melakukan penyelidikan atas kematian bocah berusia 5 tahun.
Seorang bocah yang bernasib malang ini ditemukan tewas di dalam toren atau tandon air yang berada di rumah kontrakan yang berada di Kampung Babakan Stasiun, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Anak malang itu diduga kuat tewas lantaran sengaja dibunuh, namun sampai kini polisi belum dapat memastikan apakah dugaan itu benar adanya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung AKP Agta Bhuwana Putra mengatakan sampai kini polisi masih melakukan penelusuran lebih lanjut.
(*)