Find Us On Social Media :

Bingung Nggak sih, Makan Sedikit dan Jarang Ngemil tapi Cepat Gemuk? Begini Penjelasan Ahli

By Devi Agustiana, Senin, 20 Juli 2020 | 19:46 WIB

Ternyata ada alasannya kenapa makan sedikit, tapi badan cepat gemuk.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Kebiasaan makan tidak selalu berpengaruh sama terhadap bentuk tubuh setiap orang.

Ada orang yang sudah makan banyak tetapi tetap kurus.

Sebaliknya, ada orang yang makan normal saja tetapi badannya cenderung gemuk.

Lantas, apa faktor yang mempengaruhinya?

Baca Juga: Diet Mati-matian Tapi Tetep Gemuk? Tiga Hal Ini yang Mungkin Sedang Dialami Tubuhmu!

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Dokter Gizi di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Agnes Riyanti Inge Permadhi menjelaskan hal ini.

1. Genetik

Genetik adalah sesuatu yang sulit diubah, karena bawaan alami tubuh.

Genetika adalah cabang biologi yang menyangkut dengan pewarisan sifat (hereditas) dan variasi.

Konsep genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana sifat diturunkan menjadi lebih luas, yakni ilmu yang mempelajari tentang materi genetik.

Baca Juga: Stres Akibat Gatal di Selangkangan Gak Sembuh-sembuh? Ternyata Obatnya Cuma Bawang Putih, Begini Caranya

Secara luas, genetika membahas mengenai:

· Strukturmateri genetik, meliputi gen, kromosom, DNA, RNA, plasmid, episom, dan elemen tranposabel

· Reproduksi materi genetik, meliputi reproduksi sel, replikasi DNA, dan lainnya

· Kerja materi genetik, meliputi ruang lingkup materi genetik, transkripsi, kode genetik dan lainnya

· Perubahan materi genetik, meliputi mutasi dan rekombinasi

· Genetika dalam populasi

· Perekayasaan materi genetik

Baca Juga: Suami Berondongnya Merasa Dikekang oleh Barbie Kumalasari Hingga Kabur, Istri Galih Ginanjar Ini Malah Ngaku Diselingkuhi Lantaran Dirinya Gemuk: Dia Udah Bohong Jalan Sama Mantannya!

2. Metabolisme

Faktor kedua yang memengaruhi berat badan seseorang yakni metabolisme.

Namun karena tidak terlihat maka hal ini sedikit sulit dikontrol.

Menurut Inge, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses menjadi energi yang berbentuk lemak.

Lemak itu akan keluar jika digunakan untuk beraktivitas, namun jika seseorang hanya sedikit melakukan aktivitas fisik, maka energi itu hanya akan tersimpan di dalam tubuh.

"Begini ada orang yang dikasih makan (makanan) langsung dimetabolisme oleh tubuhnya menjadi energi. Ada orang yang dikasih makanan, (makanan) dimetabolisme, (lalu hanya) disimpan. Beda-beda," ujar Inge.

Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Vanessa Angel Akui Berat Badannya Naik hingga 9 Kilo!

Proses metabolisme pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari faktor usia juga kegiatannya.

"Dengan bertambahnya usia itu biasanya metabolisme menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, yang tadinya kurus, ketika jadi tua dia lebih gemuk. Secara umur, metabolisme menjadi lebih rendah, (asupan) makannya sama, makanya tumpukan lemaknya lebih banyak," jelas Inge.

Sebenarnya cara untuk meningkatkan metabolisme tubuh adalah dengan banyak beraktivitas fisik entah berolahraga, atau yang lainnya, sehingga energi itu terpakai dan tidak mengendap di dalam tubuh.

3. Asupan makanan

Faktor ketiga adalah asupan makanan.

Bukan banyak sedikitnya makanan yang diasup yang menjadi permasalahan dalam hal ini, namun kandungan energi tersembunyi di dalamnya.

Baca Juga: Main di Serial Pretty Little Liars Indonesia, Anya Geraldine Mengaku Pernah Dibully Akibat Bentuk Tubuhnya yang Gemuk

"Misalnya sama-sama makan nasi, yang satu makan nasi goreng, yang satu makan nasi biasa.

Nah pada nasi goreng itu ada energi tersembunyi. Walaupun sama-sama makan 100gr nasi, tapi satu digoreng itu ada kandungan minyak yang dia (pemakan) tidak berasa," papar dia.

Contoh lain adalah minuman bersoda dan air mineral.

Dalam minuman bersoda, terkandung kalori yang tinggi, sementara air mineral tidak demikian.

"Ketika kita makan bersama-sama, mungkin makanan saat itu semuanya sama, jadi kita ngeliatnya kok dia enggak gemuk-gemuk, tapi kok saya gemuk.”

“Itu sebenernya kita makan lebih banyak makanan yang mengandung sumber energi tersembunyi," ungkap Inge.

Baca Juga: Ladies Jangan Takut Gemuk! Cemilan Ini Aman Kok Dikonsumsi Saat Malam Hari

4. Kualitas kalori

Diwartakan Intisari, memotong kalori sambil meningkatkan aktivitas olahraga adalah resep sederhana untuk menurunkan berat badan.

Tapi jika kalori yang kamu pilih di bawah rata-rata, kamu mungkin masih akan mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badan.

Kalori dari gula dan tepung, yang menyebabkan lonjakan insulin dan mempromosikan peradangan, tidak sama dengan kalori dari sayuran segar dan protein tanpa lemak.

Pastikan kamu menghindari makanan olahan dan mengikuti diet makanan utuh untuk menghindari resistensi penurunan berat badan.

Baca Juga: Digosipkan Mesra dengan Ayu Ting Ting, Didi Riyadi Terciduk Tulis Komentar Nakal Saat sang Pedangdut Pamer Bakpao Buatannya: Mau Kurus, Mau Gemuk Tetep Aku Gigit

5. Kurang tidur

Jika kamu tidak cukup tidur, kamu akan kesulitan menurunkan berat badan.

Dalam studi jangka panjang, wanita yang tidur lima jam atau kurang rata-rata akan mengalami kenaikan badan daripada mereka yang tidur tujuh jam.

(*)