"Kalau yang ini lo mau cari nggak?" tanya Gading Marten.
"Mau cari, tapi kemarin sudah ilang akunnya," jawab Atta.
"Tapi bisa dilacak?" kulik Gading Marten.
Meski akun itu sudah hilang, namun Atta masih bersikeras untuk mencari akun bodong tersebut.
Bahkan, Atta berniat akan memajang wajah sang pelaku dalam konten YouTubennya.
"Akan kita lacak. Aku sih maunya aku lacak akunnya. Aku lacak, kalau ketemu aku kontenin mukanya biar malu se Indonesia lihat 'nih orangnya yang suka mesum nih'," tegas Atta.
"Memang banyak orang-orang yang menggunakan sosial media untuk hal-hal yang nggak bertanggung jawab," respon Gading Marten.
"Bener," ucap setuju Atta.
"Mereka bisa seenaknya ngehina orang pakai akun bodong, nggak bertanggung jawab," sambung Gading Marten.
Pria berusia 25 tahun itu menganggap 'culun' para pemakai akun bodong untuk menjelek-jelekkan orang lain.
"Akun bodong, akun fake, kalau gentleman itu ngomong nggak pakai akun fake,"
"Kalau lu pakai akun fake, berarti lu emang culun, jadi lo mau ngomong apapun ya gue ngelihatnya lo culun 'ya elah gitu doang'," pungkas Atta.
(*)