Lebih lanjut, ada lele yang dibudidaya di tempat kotor dan lembab dan mengonsumsi zat-zat berbahaya, salah satunya jasad renik dan kotoran hewan bahkan manusia.
Melansir laman Nakita, hal tersebut tentunya menyebakan tubuh lele terdapat berbagai macam bakteri.
Bakteri tersebut akan ikut masuk ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi lele dalam keadaan seperti di atas.
Banyak bukti menunjukkan jika pembudidaya lele cenderung sembarangan dalam memberikan makanan untuk lelenya.
Bahkan beberapa di antara mereka sengaja memberi bangkai atau kotoran hewan.
Padahal bakteri-bakteri di dalamnya mampu menimbulkan risiko gangguan pada kelenjar tiroid yang biasanya muncul di sekitar leher apabila dikonsumsi manusia.
Lebih parahnya lagi, jika seseorang terlalu sering mengonsumsi ikan lele, bisa menyebabkan orang tersebut terkena risiko penyakit kanker.
Lantas, bagaimana tips aman mengonsumsi ikan lele?
Adeolu menyebut konsumsi lele aman jika tidak dilakukan secara berlebihan.
Melansir Hello Sehat via Kompas.com, lele aman untuk dikonsumsi sebanyak dua sampai tiga kali dalam seminggu.
Selain itu, kita juga bisa membuang dulu kulit ikan lele sebelum diolah jadi masakan.
Masalahnya, kulit ikan biasanya paling mudah tercemar oleh zat-zat polutan di perairan kotor.
Lebih jauh lagi, kita sebaiknya memvariasikan pilihan lauk-pauk setiap hari.
Semakin bervariasi, semakin kaya dan seimbang pula asupan nutrisi bagi tubuh.
(*)