Find Us On Social Media :

Orang Tua Wajib Tahu, Pandemi Covid-19 Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anak, Kenali Ciri-cirinya Sebelum Terlambat!

By Devi Agustiana, Kamis, 23 Juli 2020 | 16:57 WIB

Ilustrasi, kesehatan mental anak bisa dipengaruhi dari krisis kesehatan, seperti pandemi Covid-19.

Gangguan relasi orang tua, anak, hingga keluarga.

Gangguan perkembangan dan belajar:

· Autistic spectrum disorder· Skizofrenia masa kanak· Disabilitas intelektual· Gangguan belajar spesifik (faktor neurologis)

Baca Juga: Bingung Nggak sih, Makan Sedikit dan Jarang Ngemil tapi Cepat Gemuk? Begini Penjelasan Ahli

Gangguan perilaku makan dan perilaku kesehatan:

· Gagal bertumbuh atau stunting· Dampak perkembangan mental dan emosional neurologis.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Anne, ada beberapa penyebab masalah kesehatan mental pada anak dan remaja, diantaranya:

Yang pertama adalah faktor biologis dari genetik, kelainan bawaan, dan lainnya.

Faktor ini bersifat terberi (given) dan hampir tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Baca Juga: Mengenal Cryptic Pregnancy yang Menggegerkan Warga Tasikmalaya, Hamil Satu Jam, Langsung Melahirkan!

Namun, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah deteksi dini dan intervensi dini

Yang kedua adalah gangguan perkembangan dan sosial, seperti:

· Ekonomi· Pendidikan dan pengetahuan· Dukungan keluarga dan komunitas· Kejadian besar yang menimpa banyak orang, misalnya bencana alam, bencana kemanusiaan, dan krisis kesehatan seperti saat ini (pandemi Covid-19).

Masalah kesehatan mental pada anak masih bisa diatasi, orangtua memiliki peran penting dalam hal ini.

Baca Juga: 6 Cara Membuat Payudara Sehat dan Seksi, Ternyata Rahasianya Cuma Sering Konsumsi Buah Ini! Buktikan Sendiri

Caranya, orang tua perlu memiliki banyak pengetahuan akan hal kesehatan mental anak.

"Pengetahuan yang dimiliki orang tua dan banyak pihak. Jangn sampai 'tidak apa-apa, anak laki-laki seperti itu, pemarah.' Padahal bisa jadi indikasi gangguan mental," kata Anne.

"Anak perlu punya ketangguhan. Orangtua juga perlu membantu membentuk ketangguhan itu."

"Caranya dengan memperbaiki relasi. Artinya mendengarkan anak dan memandangnya dari sudut pandang dia, misalnya berempati. Maka relasi kita dengan anak akan lebih bagus," tutup Anne.

(*)