Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Bagi ibu menyusui, mastitis merupakan sebuah hal menyedihkan.
Bagaimana tidak, kondisi ini terkadang membuat ibu terpaksa menghentikan ASI sementara untuk buah hatinya.
Hal ini pula yang pernah dialami artis cantik Tanah Air, Donita.
Diwartakan Nakita (26/2/2018), Donita juga melewati banyak kendala mengurus dan memberikan kebutuhan Si Kecil.
Terlebih usia kedua anaknya, Svarga dan Parva masih membutuhkan perhatian penuh dari Donita dan Adi Nugroho.
Saat itu, Donita yang masih memberikan kebutuhan Air Susu Iubu (ASI) eksklusif untuk Parva.
Ia menceritakan melalui instagram story jika kendala dalam hal memberikan ASI pada Parva yakni mastitis.
Adapun mastitis merupakan peradangan jaringan payudara yang sering terjadi pada ibu hamil dan mengganggu proses pemberian nutrisi bayi.
Biasanya mastitis bisa dialami pada trimester awal atau saat proses menyusui sudah berlangsung lama.
Artis cantik ini sempat mengalami mastitis karena 'delay pumping' yang membuatnya hampir trauma menyusui.
"Jadi kmaren itu aku sempet mastitis karena delay pumping. Sakitnya luar biasa sampai bikin trauma nyusuin," curhat Donita.
Hal ini membuatnya stres dan drop melihat hasil pumping ASI yang turun drastis dari biasanya.
Kondisi ini sempat membuat Donita galau untuk mengatasinya dengan pumping atau menyusui langsung.
Akhirnya ia pun memilih menyusui langsung dengan risiko kesakitan hingga menangis.
Donita pun mencoba konsultasi pada dokter mengenai mastitis yang membuatnya panik dan stres yang baru sekali ini terjadi padanya.
“Sestres dan sepanik apapun enggak pernah ngalamin ASI sampai drop. Bahkan Parva sampai sempat rewel karena ASI yang biasa berlimbah jadi seret dan enggak ngenyangin," tulis Donita.
Akan tetapi, kejadian ini justru membuatnya tersadar kondisi psikologis dan jasmani berpengaruh pada produksi ASI.
Dengan dukungan sang suami, Adi Nugroho, ia melakukan segala hal yang menyenangkan, menjaga pola makan hingga rajin pumping.
"Dari kejadian ini aku baru sadar, yang namanya pikiran itu ngaruh banget sama produksi ASI. Dan aku ngalamin gimana sedihnya, lihat anak rewel minta nyusu, tapi ASInya kurang. Sementara kalau dipakein dot juga enggak solusi buat mastitis aku dan bisa bikin asi makin seret," jelas Donita.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, telah diketahui mastitis merupakan suatu kondisi di mana jaringan payudara wanita menjadi bengkak dan meradang.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada saluran payudara.
Peradangan yang terjadi pada payudara ini bisa menyebabkan rasa nyeri, bengkak, rasa panas, dan kemerahan.
Beberapa perempuan juga melaporkan adanya demam dan mengigil akibat mastitis.
Bahkan, mastitis laktasi dapat menyebabkan rasa lemas hingga sulit merawat buah hati.
Kadang kala, kondisi ini juga memaksa ibu menyapih bayi sebelum waktunya.
Infeksi ini sering terjadi pada satu hingga tiga bulan setelah melahirkan.
Meski begitu, kondisi peradangan payudara juga bisa terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan dan wanita setelah menopause.
Tertulis di laman Web MD, pada wanita sehat, mastitis jarang terjadi.
Tapi pada wanita dengan penyakit kronis, diabetes, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan tubuh bisa lebih rentan.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Aktor Mel Gibson Dirawat di Rumah Sakit Selama Sepekan!
Kondisi ini memang tidak selalu menyebabkan peradangan, tapi biasanya mastitis memiliki gejala berikut ini:
· Pembengkakan atau pembesaran payudara
· Kemerahan
· Rasa nyeri jika ditekan
· Sensasi panas di payudara terus menerus atau saat menyusui
· Gatal di jaringan payudara
· Benjolan atau penebalan jaringan payudara
· Payudara terasa sakit
· Demam
Mastitis juga bisa diderita oleh wanita yang tidak menyusui jika payudara terinfeksi akibat kerusakan puting susu, puting susu pecah, atau tindik puting susu.
Jika kita menderita mastitis, hal terbaik yang harus dilakukan adalah konsultasi dengan dokter atau ginekolog.
Dalam beberapa kasus ekstrem, operasi mungkin juga dibutuhkan.
Namun sebelum melakukan perawatan ekstrem, kita juga dapat mencoba melakukan perawatan di rumah dengan bahan alami.
Salah satunya adalah menggunakan kunyit yang merupakan bahan dapur umum dan bisa ditemukan di setiap rumah tangga.
Seperti diberitakan Nova (17/6/2017), kandungan curcumin yang ada di dalam kunyit dipercaya bisa menyembuhkan mastitis.
Sebuah studi pun dilakukan untuk mengetahui efek curcumin pada ibu menyusui.
63 orang ibu menyusui yang menderita mastitis laktasi diberikan krim topologi curcumin.
Hasilnya, pemberian curcumin topikal berhasil menurunkan tanda-tanda mastitis laktasi seperti nyeri, ketegangan payudara, dan bengkak dalam waktu 72 jam tanpa efek samping.
Hal ini berimplikasi bahwa curcumin berfungsi sebagai agen anti-inflamasi untuk mengendalikan peradangan kulit dan jaringan lunak bahkan pada dosis rendah dengan penggunaan topikal.
Lantas, bagaimana mengolah kunyit guna pengobatan mastitis?
Parut kunyit lalu oleskan di atas bagian yang meradang dan biarkan selama beberapa menit sampai mengering.
Setelah itu lap dengan handuk yang direndam air hangat.
Tunggu beberapa saat sampai peradangan mereda.
Jika kondisi tidak ada perubahan, ibu menyusui bisa segera konsultasikan ke dokter, ya.
(*)