"Kami menjemputnya harus dengan APD lengkap. Tim kami memakai masker N95 untuk evakuasi."
"Ini sangat penting karena sejak semula sudah mendapat informasi (dari Dishub) bahwa gejalanya batuk berat, mengarah pada gejala pneumonia,” kata Wisnu Rangga.
Meskipun mengalami gejala batuk kronis, Pardi tidak dibenarkan apabila dirinya terinfeksi covid-19.
Saat berada di RSUD Wates, Pardi sudah menjalani rapid test dengan hasil non reaktif.
"Yang bersangkutan sudah menjalani rapid test tanggal 20 Juli dengan hasil non-reaktif," ungkap Humas Tim Covid-19 RSUD Wates, Albertus Sunuwata Tri Prasetya.
Menurut hasil rontgen, Sunuwata juga menjelaskan bahwa Pardi menunjukkan gejala klinis ada penyakit pada paru-paru.
Namun sayang, saat mendapatkan perawatan Pardi justru menghembuskan nafas terakhir.
"Ada (kasus kematian ini), tapi bukan karena Covid-19," pungkasnya.
Sementara itu melansir informasi dari GridHot.ID, beberapa waktu lalu kejadian serupa juga pernah terjadi.
Seorang penumpang busa di Jawa barat dikabarkan tiba-tiba meninggal dunia.
Satu orang ditemukan meninggal dunia di dalam bus prima jasa dengan Nomor polisi 7653 FGA jurusan Lebak Bulus Jakarta menuju Karawang Jawa Barat.
Penumpang tersebut ditemukan meninggal pada Sabtu(21/3/2020) pukul 14.00 WIB, saat istirahat di pom bensin (SPBU) tepatnya di rest area KM 102, jalan tol Cikampek Palimanan (Cipali) Jawa Barat.
(*)