Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini, tragedi memilukan tengah menimpa seorang kakek di Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah.
Kakek yang akrab disapa Mbah Selo ini harus mengalami nasib tragis lantaran nekat mengambil sebuah cangkul di kebun.
Melansir dari Kompas.com pada Sabtu (25/7/2020), Mbah Selo sehari-hari tinggal dengan buah hatinya di Desa Kumpai Batu Bawah, Kecamatan Arut Selatan.
Namun, setelah tragedi cangkul itu, kini Mbah Selo dan buah hatinya harus terpisah untuk selama-lamanya.
Menurut kesaksian warga bernama Bambang Sugiono (49), saat kejadian berlangsung, di daerah tersebut tengah dilanda banjir.
Namun, dalam kondisi tersebut Mbah Selo justru berpamitan dengan anaknya hendak pergi ke kebun.
Ya, Mbah Selo nekat pergi ke kebun hanya untuk mengambil sebuah cangkul.
Bak memiliki firasat buruk, anak Mbah Selo sempat melarangnya untuk pergi.
Namun setelah melarang Mbah Selo, anak korban tak lagi memperhatikan keberadaan bapaknya.
"Waktu pamitan anaknya bilang tidak usah pergi, di rumah saja dulu. Tapi mungkin karena kesibukan lain, anaknya enggak memperhatikan lagi. Tahu-tahu sudah tidak ada di rumah," kata Bambang.
Menyadari Mbah Selo telah menghilang dari rumah, akhirnya keluarga curiga bahwa ia telah nekat mengambil cangkulnya.
Benar saja. Setelah dilaporkan hilang pada pukul 13.00 WIB, kini Mbah Selo akhirnya ditemukan sekitar 17.30 WIB.
Namun sayang, Mbah Selo ditemukan dalam kondisi telah mengapung dan tak lagi bernafas.
Kakek lansia itu ditemukan terapung tidak jauh dari lokasi kebunnya dari eks lokasi pabrik kayu PT Bintang Arut di tepian Sungai Arut.
Sementara itu melansir dari TribunJateng.com, informas serupa juga pernah terjadi di Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak Korban Laka Bus Sriwijaya, Harus Kehilangan Ibunda dan Adik Bungsunya
Sosok nenek lansia ditemukan tewas mengapung di Sungai Desa Tunggulsari.
Wakapolsek Tayu Iptu Subadi mengatakan, sosok jenazah yang kali pertama ditemukan oleh Supriyono (53).
Warga Desa Kedungsari, Kecamatan Tayu itu menemukan sosok lansia tanpa identitas sekitar pukul 23.45 WIB.
Baca Juga: Dipanggil Polisi, Wirang Birawa Sebut Punya Firasat Buruk Mengenai Galih Ginanjar
Nenek yang ditemukan tewas secara tragis itu diperkirakan telah berusia 75 tahun.
“Pada saat ditemukan, posisi mayat telungkup di sungai, mengenakan kaus hitam dan kebaya coklat, serta memiliki ciri-ciri rambut lurus beruban,” jelas Iptu Subadi.
(*)