Find Us On Social Media :

Gegara Tahi Ayam, Dua Warga di Kabupaten Ponorogo Bersitegang sampai Bawa Permasalahan ke Pengadilan!

By Novia, Sabtu, 25 Juli 2020 | 20:45 WIB

Rumah Wisnu Widodo di Kabupaten Ponorogo yang dipagar oleh tetangganya dengan tembok bata setinggi 1 meter karena sering menginjak tahi ayam.Meski pengadilan Negeri Ponorogo memenangkan pihak Wisnu, namun Mistun masih enggan membongkar tembok.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Hanya karena masalah sepele, dua warga di Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memilih untuk bersitegang.

Wisnu Widodo dan tetangganya berinisial M, tak mau berdamai dan memilih untuk melanjutkan situasi yang panas sejak empat tahun silam. 

Bukan perkara serius, namun permasalahan di antara keduanya bermula dari tahi ayam.

Baca Juga: Cerita Betapa Sakit Pasien Covid-19 yang Baru Sembuh Setelah 22 Kali Swab Test, Bupati Ponorogo Tegur Masyarakat: Anda Bisa Membayangkan Bagaimana Rasanya!

Ya, saking emosinya, M bahkan menutup akses jalan di depan rumah Wisnu.

Tak hanya itu, M bahkan telah membuatkan dinding setinggi satu meter untuk menutup akses jalan di depan rumah Wisnu.

Atas tindakan yang dilakukan tetangganya itu, Wisnu harus menggunakan kursi kayu setiap keluar dan masuk rumahnya.

Baca Juga: Mengaku Sebagai Paranormal yang Bisa Bersihkan Aura Negatif, Penjual Angkringan di Ponorogo Malah Cabuli Anak di Bawah Umur hingga Gunakan Bulu Perindu untuk Membuat Korban Luluh!

Melansir dari Kompas.com pada Sabtu (25/7/2020), rupanya tanah yang dibangun tembok oleh M itu tanah milik desa.

Namun, M mengklaim secara sepihak untuk membangun tembok tersebut.

Menurut pengakuan Wisnu, kondisi seperti itu telah dirasakan sejak tahun 2017 lalu.

Baca Juga: Banting Tulang Mencari Nafkah di Korea bagi Keluarganya, Sang Istri malah Asyik Berselingkuh dengan Pria lain hingga Hamil, Sang Suami yang Baru Pulang pun Mengamuk hingga Lakukan Hal Ini terhadap Rumah yang Mereka Tempati!

Meskipun merasa kesulitan, Wisnu mengaku tak pernah menemukan jalan keluar dari perseteruan tersebut.

"Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah,” jelasnya.

Padahal masalah yang dialami bermula dari hal yang sangat sepele.

Yakni karena M dan suaminya sering menginjak kotoran ayam saat melintas di depan rumah Wisnu.

Baca Juga: Sungai dari Dua Desa Ini Tak Bisa Menyatu, Begitu Pula Warganya yang Dilarang Saling Menikahi, Ternyata Ada Sejarah Kelam Perselisihan di Antara Desa Tersebut

Merasa jengkel dengan hal tersebut, M akhirnya membangun tembok di depan rumahnya.

“M sama suaminya lewat kadang-kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” jelas Kepala Desa Gandukepuh Suroso.

Menurut Wisnu, pihak kepala desa telah berupaya turun tangan dan melakukan mediasi.

Baca Juga: Diminta Rujuk dengan Deddy Corbuzier, Kalina Ocktaranny Akui Punya Kekasih Baru

Namun upaya yang dilakukan selalu gagal, bahkan sarannya untuk memberikan akses masuk di depan rumah Wisnu selalu ditolak oleh M.

Karena tidak ada solusi saat dilakukan mediasi, masalah itu akhirnya dibawa ke pengadilan.

Menurut kepala Desa, Suroso, pihak pengadilan juga sudah memenangkan Wisnu atas tindakan arogan yang dilakukan M dan meminta tembok itu segera dibongkar.

Baca Juga: Viral Video Catherine Wilson Disebut Teler di Acaranya hingga Dirinya Diuber-uber Media, Sule Akhirnya Angkat Bicara : Dijadikan Pelajaran...

Namun, pihak M justru bersikukuh tidak menghiraukan putusan tersebut.

Belakangan diketahui bahwa M justru ingin melakukan banding.

"Ketika surat pengadilan saya kasih, dengar-dengar mau banding si M," ujarnya.

Baca Juga: Cuek Duduk Nangkring Pakai Kolor Setengah Jutaan, Kaki Mulus Nagita Slavina Malah Jadi Sorotan, Netizen: Bisa Buat Ngaca, Bening Amat!

Sementara itu melansir informasi serupa dari TribunPapua.com, perseteruan antar tetangga juga dialami warga Kelurahan Bukit Baru.

Warga bernama Antoni dan Rio Pambudi dikabarkan sering membuat onar dengan warga samping rumahnya.

Menurut warga sekitar, mereka selalu bersitegang hanya karena masalah sepele.

Baca Juga: Ketiakmu Hitam? Selain Minyak Kelapa yang Mampu Menyamarkan, Coba Gunakan Bahan Alami Ini untuk Mengatasinya

"Saya sudah mendamaikan pelaku dengan warga disini dua kali, keluarga pelaku ini memang sering ada masalah di lingkungan sini," ungkap Ketua RT, Sutoro (62).

Hingga akhirnya, tak ada angin tak ada hujan, Antoni langsung mendatangi Rio Pambudi dan melakukan tindakan kekerasan.

"Saya sempat melihat ibu korban mencoba menolong anaknya, namun pada saat itu para pelaku langsung mengahalanginya agar tidak mendekat," katanya.

Hingga akhirnya, Rio dikabarkan tewas secara tragis di tangan tetangganya sendiri.

(*)