Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Persidangan pencemaran nama baik Johnny Depp telah digambarkan sebagai hal yang 'menyakitkan' oleh para pengacara.
Hal ini dikarenakan persidangan kasus Johnny Depp diadakan secara langsung di pengadilan.
Padahal, pada saat ini sistem peradilan pidana sedang berjuang dengan tumpukan besar kasus-kasus yang dirasa sangat sensitif.
Namun, kasus-kasus tersebut ditangani dari jarak jauh atau daring.
Dilansir dari The Guardian, seorang pengacara bertanya mengapa kasus Johnny Depp diizinkan untuk diproses secara langsung di Pengadilan Tinggi di London.
Sementara sang pengacara harus berurusan melalui telepon atau skype untuk mengatur proses hukum seorang anak yang berisiko dikeluarkan dari tanggung jawab orang tuanya.
Pengacara lain mengatakan bahwa korban kekerasan dalam rumah tangga pasti merasa kesal atas persidangan panjang Johnny Depp.
Hal ini dikarenakan mereka harus menunggu lebih dari setahun agar kasus mereka didengar.
Johnny Depp menuntut surat News Group Newspapers atas artikel yang diterbitkan oleh The Sun pada 2018 yang menyebutnya sebagai tukang pukul istri.
Johnny Depp lantas membantah tuduhan mantan istrinya, Amber Heard yang mengajukan 14 kasus kekerasan dalam pernikahan singkat mereka.
Sementara itu, Asosiasi Bar Kriminal (CBA) mengatakan bahwa persidangan yang sedang berlangsung memberikan fakta bahwa ratusan ribu kasus pengadilan tengah ditunda.
Ya, persidangan Johnny Depp melawan pihak surat kabar dan mantan istrinya sudah berlangsung selama hampir 3 minggu.
Tumpukan kasus-kasus yang menunggu untuk disidangkan di Inggris dan Wales telah meroket hingga lebih dari setengah juta selama pandemi coronavirus.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa para korban akan merugi karena tuntutan mereka yang tertunda.
James Rossiter, juru bicara CBA, yang memiliki sekitar 3.000 anggota di Inggris dan Wales, mengatakan:
"Persidangan jelas tidak berarti dibandingkan dengan jumlah saksi rentan yang menunggu; banyak dari cobaan itu sekarang ditetapkan untuk tahun 2021, 2022. Ironinya tidak hilang pada keluarga-keluarga biasa itu tanpa bantuan uang."
Hannah Gomersall, seorang pengacara di Coram Chambers yang berspesialisasi dalam hukum anak-anak dan keluarga, mengatakan waktu persidangan Johnny Depp membuatnya merasa tidak nyaman.
"Layanan pengadilan telah berhasil menemukan sidang langsung untuk dia (Johnny Depp) di Pengadilan Tinggi selama periode waktu yang signifikan ketika banyak kasus lainnya, termasuk penghapusan anak, terjadi melalui telepon dan melalui Skype," kata Hannah Gomersall.
Lebih lanjut, Hannah Gomersal menambahkan kalau tidak semua orang yng tengah menghadapi krisis memiliki akses ke teknologi.
"Tentu saja dia (Johnny Depp) berhak atas hari-harinya di pengadilan, seperti orang lain, tetapi itu hanya sedikit menyakitkan."
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya bagi orang tua dalam salah satu kasus kami yang harus mendapatkan keadilan tetapi harus ditangani melalui telepon, kemudian menyaksikan berita dan melihat bahwa kasus tersebut (Johnny Depp) telah diprioritaskan secara langsung."
Cassie Williams, seorang pengacara di Bank House Chambers yang bermarkas di Sheffield, mengatakan simpanan kasus-kasus yang belum pernah disidangkan dalam sistem peradilan pidana membutuhkan waktu satu dekade untuk dibersihkan kasus-kasus tersebut.
Untuk kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, Cassie Williams menambahkan, penundaan itu berarti para korban dipaksa untuk menghidupkan kembali trauma lama setelah kekerasan.
Lebih lanjut, penundaan itu akan beresiko memberi si pelaku waktu untuk mengklaim bahwa mereka telah memperbaiki cara mereka.
(*)