Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tak tahan menyaksikan kedua orang tuanya yang sering cekcok, seorang anak mengakhiri hidupnya secara tragis.
Baru-baru ini siswi SMK di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, ditemukan tewas secara nahas.
Tewasnya gadis berinisial ARW ini dipergoki pada Sabtu (25/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Menurut pihak berwajib, sebelum mengakhiri hidupnya secara tragis, ARW rupanya sempat berbagi keluh kesah pada rekannya.
Kepada sahabatnya, gadis malang itu mengaku tak tahan menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya.
Saking kesalnya dan tak bisa berbuat apa-apa, ARW akhirnya berinisiatif untuk mengakhiri hidup.
Mengutip dari Kompas.com pada Senin (27/7/2020), Pejabat sementara Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran membagikan informasi dari pengusutan kasus tersebut.
"Sebelum gantung diri, sekitar pukul 09.00 WIB, korban datang bermain ke rumah temannya, SRD. Saat itu korban curhat kalau ibu dan ayahnya sering bertengkar," ujarnya.
Setelah mengunjungi rumah temannya, ARW mengutarakan kembali keinginannya untuk bunuh diri pada sang ibunda.
Menganggap apa yang diutarakan sang putri tak serius, akhirnya ibu korban hanya menegur dan meminta anaknya untuk tidak mengulangi apa yang dikatakan.
Setelah menegur sang putri, ibu korban langsung pergi ke warung untuk membeli beras.
Namun sayang, setelah pulang dari warung, ibu korban dikejutkan dengan tragedi nahas itu.
"Ibu korban setelah itu pergi membeli beras ke warung. Namun, sepulang dari warung korban ditemukan sudah tergantung dengan sabuk karate warna biru," kata Misran.
Mengetahui hal tersebut, ibu korban berteriak meminta bantuan warga sekitar.
Mengetahui hal tersebut, akhirnya warga langsung menurunkan jenazah ARW.
Sementara itu, pihak kepolisian yang mendapatkan informasi tersebut langsung langsung mendatangi lokasi kejadian.
Setelah diusut dan dilakukan visum di puskesmas terdekat, ARW murni meninggal dunia karena bunuh diri.
"Berdasarkan hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Lidah tertarik ke atas, mengeluarkan urine, dan bekas garis di bagian leher sesuai dengan ciri-ciri orang gantung diri," ujar Misran.
Karena tidak ditemukan adanya kejanggalan kematian pada tubuh korban, keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi dan langsung dimakamkan.
Sementara itu melansir informasi dari Tribunnews.com, kasus gantung diri juga terjadi di Banjar Dinas Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.
Seorang pria bernama Komang Arpendi (42) dan I Wayan Tunas (45) kaget saat melihat jenazah tergantung di sekitar pohon kedondong, Kamis (23/7/2020) sekitar pukul 11.30 Wita di area Tegalan.
Menyaksikan hal tersebut, dua pria itu langsung melaporkan pada warga dan pihak berwajib.
Menurut Kapolsek Rendang, AKP Made Sudartawan mengatakan bahwa mayat yang ditemukan tergantung itu sudah dalam kondisi rusak dan menimbulkan aroma tak sedap.
"Dalam perjalanan sekitar 50 meter dari TKP saksi mencium bau busuk. Mereka menduga bau bangkai binatang, lalu melanjutkan perjalanan."
"Sampai di pohon kedondong saksi melihat sepasang kaki tergantung. Setelah dicek yang tergantung adalah seorang manusia," imbuh AKP Made Sudartawan.
Menurut keterangan keluarganya, yang bersangkutan sempat mengirim pesan singkat via WhatsApp kepada keluarganya.
Di mana inti pesan tersebut menyampaikan agar sepeda motornya dijual untuk melunasi hutang.
(*)