Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tidak ada yang pernah tahu seperti apa nasib kita ke depan bahkan beberapa menit yang akan datang.
Seperti yang dialami warga Tanjung Selamat, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara ini misalnya.
Hendak pergi ke perkebunan sawit miliknya, Ponidi (47) justru mengalami kejadian tragis
Nahasnya lagi, tragedi mengerikan ini harus disaksikan di depan mata anak dan istrinya.
Melansir informasi dari Kompas.com pada Senin (27/7/2020), Koordinator Pos SAR Tanjung Balai Sukro Adi mengatakan Ponidi kini telah tewas diterkam buaya.
Mulanya, Ponidi beserta anak dan istrinya hendak pergi ke perkebunan sawit miliknya.
Untuk mencapai lokasi yang dituju, Ponidi harus menyebrangi sungai Simangalam.
Namun sayang, saat sudah sampai di tepi sungai untuk menambatkan perahu, Ponidi justru diseret dan di terkam buaya.
Tubuh korban dikabarkan langsung hilang dalam sekejap lantaran diseret sang reptil.
Anak dan istri yang menyaksikan kejadian tersebut sontak saja berteriak histeris untuk meminta bantuan warga sekitar.
Sampai kini, tim SAR mengaku belum bisa menemukan jasad Ponidi.
"Diputuskan pelaksanaan operasi SAR hari ini dan belum berhasil menemukan korban," terang Adi dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2020).
Mengutip informasi dari Tribunnews.com, beberapa waktu lalu nasib malang juga tengah menimpa wanita berinisial DV (17).
Warga Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) itu dikabarkan tewas diterkam buaya.
kejadian nahas itu disebutkan Kapolsek Sungai Loban AKP Apri saat korban dan ketiga temannya sedang mencuci pakaian di sungai.
"Korban ini meloncat kembali ke sungai, setelah itu tidak terlihat lagi. Salah satu rekan korban bernama Jumia melihat ekor buaya dan tangan korban dibawa ke dalam air oleh buaya," jelasnya.
(*)