Sekitar 1.900-2.000 ton di antaranya merupakan sampah plastik.
Inovasi pengemasan tersebut juga dilakukan di Jawa Tengah.
Sejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) sebagai tempat penyembelihan hewan kurban telah menyiapkan kemasan besek.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Manager Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Dwi Sawung menyebutkan, inovasi pengemasan daging kurban yang ramah lingkungan memang penting dilakukan.
"Iya (penting)," kata Dwi, Senin (27/6/2020) siang.
Menurut dia, ada sejumlah bahan ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk kemasan daging kurban.
"Kalau daging kambing atau domba, lebih bagus pakai daun pepaya. Sekarang juga banyak yang pakai besek, yang menjual juga banyak (besek) untuk kurban," kata Dwi.
Dwi mengatakan bahwa pertimbangan memilih bahan seperti daun pepaya didasarkan pada kemampuannya untuk dapat menghilangkan aroma daging domba.
"Secara tradisional, daun pepaya menghilangkan aroma/bau prengus dari daging domba," kata Dwi.