Find Us On Social Media :

Langsung Mengepung dari Dua Arah Mata Angin, AS Pindahkan Pasukannya ke Dekat Rusia, Gara-gara Sejarah yang Ingin Ditulis Ulang

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 30 Juli 2020 | 11:39 WIB

Tangan ketiga pasukan AS

Intisari-Online.com - Meski telah mendapat latihan keras secara fisik dan mental untuk menjadi prajurit tempur, pasukan AS dikenal sebagai prajurit yang ‘manja’.

Pasalnya baik prajurit yang dicetak untuk bertempur di darat, laut, maupun udara semuanya sangat mengandalkan teknologi ketika berperang.

Tanpa menggunakan teknologi dalam peperangan, para prajurit AS bahkan memiliki doktrin ‘tidak berguna’ (useless), mengingat demikian tergantungnya kepada teknologi saat bertempur.

Tapi penggunaan persenjataan yang dilengkapi teknologi tertentu justru membuat pasukan AS menjadi lebih ‘manja dan lemah’ jika harus menghadapi pertempuran secara konvensional.

Baca Juga: Indonesia Tak Kalah Moncer, Inilah Jajaran 7 Sniper Terbaik Dunia, Ada Nama Tentara Indonesia Lho!

Dalam peperangan, semua senapan serbu militer AS selalu dilengkapi teleskop, helem bajanya dilengkapi sistem pencahayaan seperti senter dan alat pelihat malam (nigh vision google), serta selalu membawa bekal makanan buatan pabrikan yang sulit ditemukan di medan operasi.

Jika dalam peperangan para personel militer AS sampai kehilangan salah satu peranti teknologi yang harus selalu menyertainya, kemampaun tempurnya otomatis akan turun.

Demikian pula dalam soal makanan.

Halaman selanjutnya...