Find Us On Social Media :

Lagunya Sering Digunakan Pejabat untuk Berpolitik, Elton John dan Mick Jagger Serukan Larangan Politisi Pakai Musik Tanpa Izin

By Silmi Nur Aziza, Kamis, 30 Juli 2020 | 13:11 WIB

Lagunya Sering Digunakan Pejabat untuk Berpolitik, Elton John dan Mick Jagger Serukan Larangan Politisi Pakai Musik Tanpa Izin

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur Aziza

Grid.ID - Sir Elton John, Sir Mick Jagger dan Lionel Richie adalah beberapa di antara musisi yang telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan larangan politisi memainkan musik mereka tanpa izin.

Well, hal ini dikarenakan banyak pejabat yang menggunakan musik seorang artis tanpa izin.

Dilansir dari Metro, Donald Trump dan banyak politisi lainnya mendapat kecaman selama bertahun-tahun karena memainkan musik seorang artis tanpa izin mereka.

Baca Juga: Meriahnya Kompetisi Karaoke Nasional, Para Kontestan Unjuk Kebolehan Tembangkan Lagu Tanah Airku Versi Musik Rock Hingga Akapela

Dalam surat yang dibagikan di situs web Artist Rights Alliance, para penyanyi menyatakan bahwa politisi bisa melanggar undang-undang hak cipta jika mereka terus menggunakan lagu-lagu mereka.

Cyndi Lauper, Lorde, R.E.M., Linkin Park, Steven Tyler dan Joe Perry, Sia, Blondie, Sheryl Crow, Green Day and Panic! di Disco adalah beberapa seniman lain yang telah bergabung dalam petisi.

"Diseret dengan enggan ke dalam politik dengan cara ini dapat membahayakan nilai-nilai pribadi seorang seniman yang mengecewakan dan mengasingkan penggemar–dengan mengorbankan moral dan ekonomi yang besar," bunyi surat tersebut.

Baca Juga: Jalinan Asmaranya dengan Raffi Ahmad Terpaksa Kandas di Tengah Jalan Karena Terganjal Restu dari Amy Qanita, Yuni Shara Akhirnya Bongkar Sosok yang Jadi Mak Comblang Dirinya dengan Sang Berondong

Bagi seniman yang memang memilih untuk terlibat secara politik dalam kampanye atau konteks lain, penggunaan publik semacam ini membingungkan pesan mereka dan merusak efektivitasnya.

"Musik menceritakan kisah-kisah yang kuat dan mendorong hubungan dan keterlibatan emosional--itu sebabnya kampanye menggunakannya! Tetapi melakukannya tanpa izin menyedot nilai itu," lanjutnya.

Mereka menambahkan jika hal seperti ini dapat membingungkan dan mengecewakan penggemar dan bahkan merusak penghasilan jangka panjang seorang seniman.

Baca Juga: Kisah Nunung Saat Ingin Berhubungan Intim dengan Suaminya Selama Rehabilitasi di RSKO, Ternyata Ada Kamar Khususnya!

Surat itu juga menyatakan bahwa politisi yang ingin mewakili kepercayaan publik harus melakukan yang lebih baik.

Hal itu dilakukan dengan meminta persetujuan sebelum mengeksploitasi citra dan karya seniman atau penulis lagu.

"Aliansi telah meminta, baik Demokrat dan Republik membuat kebijakan untuk memastikan politisi mendapatkan izin sebelum menggunakan lagu di acara mereka," isi surat itu.

Baca Juga: Pernah Gagal Berumah Tangga Gegara Ditinggal Istri Selingkuh Demi Cari Pria Tajir, Anang Hermansyah Kuak Kriteria Mantu yang Mampu Jinakkan Azriel Hermansyah Kelak: Harus Bisa Seimbang!

Para musisi juga telah menetapkan tanggal 10 Agustus untuk mengungkapkan bagaimana mereka berencana untuk menerapkan perubahan ini.

Pada Juni, Trump ditegur dengan surat dari Linkin Park setelah ia berbagi video gaya kampanye yang menampilkan lagu mereka 'In The End'.

"Linkin Park tidak mendukung Trump, atau memberi wewenang kepada organisasinya untuk menggunakan musik kami. Gencatan dan penghentian telah dikeluarkan," tweet di akun Twitter resmi Linking Park.

Baca Juga: Pengajuan Rehabilitasi Dikabulkan, Proses Hukum Catherine Wilson Tetap Berjalan

Pada bulan yang sama, Rolling Stones memperingatkan Trump bahwa dia bisa menghadapi tindakan hukum atas aksinya.

Wah, bagaimana menurutmu?

(*)