Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ada banyak mitos soal daging kambing, mulai dari khasiat hingga kesehatannya.
Salah satu yang diyakini adalah torpedo kambing bisa tingkatkan gairah seksual .
Saat momen pemotongan hewan kurban dan pembagian daging kurban menjadi ajang silaturahmi dan saling canda.
Nah, 'mengamankan' torpedo kambing atau bagian alat vital dari kambing kerap menjadi salah satu candaan.
Pasalnya, sebagian besar masyarakat meyakini torpedo kambing dianggap dapat meningkatkan gairah seksual.
Termasuk daging kambing itu sendiri.
Bahkan akan lebih hot bila mengonsumsi daging kambing setengah matang.
Benarkan hal tersebut?
Ataukah hanya mitos belaka yang dipercaya masyarakat secara turun-temurun?
Dilansir Grid.ID dari Serambinews, hal ini dijelaskan oleh akademisi dan Praktisi Kesehatan Prof. Ari Fahrial Syam pada Sabtu (10/08/2019).
Menurut Prof. Ari, kaitan antara konsumsi daging kambing dengan peningkatan gairah seksual atau libido hanyalah mitos yang terus berkembang di tengah masyarakat.
Faktanya, ilmu pengetahuan sampai saat ini belum bisa membuktikan bahwa torpedo kambing dapat meningkatkan hasrat seksual laki-laki.
Ari menulis, memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual, namun hal tersebut dapat terjadi karena multifaktor dan tidak selalu berhubungan dengan makanan.
"Bisa saja karena dorongan setelah mengonsumsi torpedo kambing, seseorang hanya merasa yakin libidonya meningkat (tersugesti), kemudian bersemangat, dan ini akhirnya yang meningkatkan libido tersebut," jelas Ari.
Justru fakta buruk yang harus masyarakat ketahui adalah bahwa daging kambing maupun daging sapi termasuk dalam kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak.
Lemak hewani umumnya banyak mengandung lemak jenuh, sehingga tinggi low-density lipoprotein (LDL) atau sering disebut lemak jahat.
"(LDL) dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah, baik pembuluh darah ke otak ataupun pembuluh darah ke jantung," ujar Ari.
Fakta lainnya adalah dari sisi pencernaan, ternyata mengonsumsi daging kambing berlebihan dapat menyebabkan sembelit.
Hal ini karena daging merah, seperti daging kambing, merupakan salah satu makanan yang membuat usus harus bekerja ekstra keras untuk mengeluarkannya.
"Oleh karena itu, harus diimbangi dengan banyak minum dan mengkonsumsi sayur-sayuran," imbuhnya.
Kemudian, bila yang mengonsumsi mempunyai penyakit GERD, penyakit di mana asam atau isi lambung balik arah ke atas kembali ke kekerongkongan; maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing yang berlebihan.
"Apalagi setelah mengonsumsi daging secara berlebihan dan langsung tidur karena kekenyangan, sehingga akan mencetuskan keluhan penyakit GERD-nya, serta efek jangka panjangnya meningkatnya kadar lemak dan kolesterol darah," tuturnya.
Sementara itu, ternyata ada beberapa bagian tubuh kambing yang dinilai paling menyehatkan.
Bukan torpedo, tapi ini adalah bagian dari daging kambing yang sebenarnya.
Diwartakan Kompas.com (30/8/2017), menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK mengatakan, Protein pada kambing memang terdistribusi merata pada seluruh bagian daging.
Namun, bagian paha atas merupakan bagian paling baik untuk dikonsumsi.
Selain kaya protein, paha atas dan bagian lain seperti bahu juga paling miskin kandungan lemak.
Lemak pada kambing cenderung terkonsentrasi pada rongga tubuh.
Karenanya, Johanes meminta jeroan kambing dihindari.
Secara umum, Johanes mengatakan, bagian lain yang perlu dihindari adalah "iga, perut, jeroan, dan kaki."
Dengan memperhatikan bagian-bagian kambing yang tersehat untuk dikonsumsi, niscaya kolesterol, darah tinggi, atau penyakit yang kamu miliki takkan kambuh setelah menyantapnya.
Terakhir, tetap jangan berlebihan konsumsi daging kambing, karena segala yang berlebihan memang kurang baik, bukan?
(*)