Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini nasib tragis tengah menimpa seorang pasien covid-19.
Pasien berinisial MS (43) ditemukan telah meninggal dunia di tempat parkir.
Menurut informasi, pasien tersebut baru dirawat satu hari yang lalu setelah dinyatakan positif covid-19.
Melansir informasi dari Surnyamalang.com pada Jumat (31/7/2020), Humas RSU Haji Surabaya, sebelumnya Djati Setyoputra mengaku tak melihat gelagat aneh dari pasien tersebut.
Bahkan lima petugas yang menjaga pasien tersebut, mengaku tak menaruh rasa curiga sedikitpun.
Hanya saja pasien covid-19 itu, sering mengaku sesak nafas dan melepaskan maskernya.
"Memang pada malam hari itu pasien, kedapatan melepas maskernya karena alasan gak bisa nafas."
"Tapi perawat selalu mengingatkan memasang masker," ungkap Djati saat dihubungi, Kamis (30/7/2020).
Menjelang pagi, di dalam ruangan isolasi tersebut diketahui telah dijaga oleh lima orang perawat.
Namun lima perawat tersebut, dikabarkan pergi bergantian untuk menjalankan salat subuh.
Namun sayang, saat perawat kembali ke lokasi pasien dikabarkan telah menghilang.
"Dicari di ruangan tak ada, di toilet juga gak ada. Pas setengah 07.30 WIB, diketahui pasien sudah di bawah," ujarnya.
Ya, sang pasien rupanya telah mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 6 gedung Al-Aqso rumah sakit tersebut.
Menyaksikan kejadian nahas tersebut, pihak RS Haji langsung melaporkan pada kepolisian.
"Jadi tidak langsung dilakukan penindakan karena masih ada laporan pada kepolisian, dan polisi mengatakan jangan dirubah dulu posisinya karena mau dilakukan penyelidikan," ujarnya.
Setelah polisi datang dan melakukan olah TKP, jenazah langsung dibawa ke RS Soetomo untuk dilakukan otopsi.
Lebih lanjut melansir informasi dari Kompas.com, pasien covid-19 diduga mengalami depresi saat isolasi.
"Sepertinya depresi, banyak dengar berita kalau orang terkena Covid-19 lalu meninggal dunia," kata Djati.
"Sebelum datang polisi, kami tidak melakukan pertolongan karena diketahui pasien sudah meninggal dunia," tutur dia.
Kendati demikian, kini pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan insiden tersebut sebagai tindak bunuh diri.
"Kami masih melakukan pendalaman untuk mengetahui motif sebenarnya," kata Kapolsek Sukolilo Surabaya AKP Subiyantana.
(*)