Dirinya meraih gelar doktor kehormatan, honoris causa, bidang ilmu budaya dari Universitas Padjadjaran pada sembilan tahun silam.
Dilasir Grid.ID dari Kompas.com, perdarahan otak sebenarnya adalah stroke hemoragik yang terjadi bila pembuluh arteri otak bocor atau pecah.
Bila ada arteri yang bocor, maka darah akan mengalir masuk ke otak dan menimbulkan tekanan, serta matinya jaringan saraf.
Kondisi ini disebut perdarahan intraserebral.
Jenis stroke hemoragik yang cukup sering adalah perdarahan subaraknoid.
Stroke ini terjadi ketika ada perdarahan di dalam rongga di antara permukaan otak dan tulang tengkorak.
Perdarahan subaraknoid yang terjadi secara spontan itu paling sering terjadi akibat pecahnya sebuah aneurisma (membesarnya sebagian pembuluh darah arteri sampai seperti balon).
Menurut dr Andreas Harry, spesialis saraf, selain aneurisma, perdarahan di otak juga bisa disebabkan oleh kelainan pembuluh darah otak yang disebut arterio venous malformation (AVM).
"Kedua kelainan ini bisa dideteksi dengan CT-scan, MRI, atau pemeriksaan angiography (MRA)," katanya kepada Kompas.com, Jumat (24/10/2014).
Aneurisma atau AVM, imbuh Andreas, biasanya tidak menimbulkan gejala yang khas.