Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Idul Adha selalu khas dengan masakan berbahan daging.
Idul Adha kali ini kamu jelas tidak mau kelewatan untuk menikmati hidangan-hidangan lezat yang tersaji di atas meja.
Tapi, tak sedikit orang yang harus menahan diri untuk tidak mengonsumsi daging-daging tersebut.
Beberapa kondisi seperti kalori yang tinggi membuat sebagian dari kita tidak bisa menikmati pesta daging di hari raya Idul Adha.
Sebagian dari kamu mungkin harus berhati-hati dan menjaga jumlah kalori yang kamu konsumsi.
Tapi tenang saja, Grid.ID punya tips untuk menjaga kalori dari daging yang kamu konsumsi.
Dilansir dari nutritionaction, berikut 4 tips untuk 'mengawasi' kalori dari daging agar kamu bisa ikut merayakan pesta daging di Idul Adha 2020 ini.
1. Pastikan Ukuran Porsi
Departemen Pertanian A.S. mengatakan bahwa sajian steak, daging panggang, dan bagian unggas yang khas hanya dimasak 3 ons (yang dimulai dengan 4 ons mentah).
Well, jumlah ini memang terasa sedikit jika dibandingkan dengan apa yang biasa disajikan di atas piring restoran.
Tapi, hal pertama yang harus kamu lakukan unuk mengawasi kalori yang akan masuk ke tubuh adalah ukuran porsi.
2. Pilih Potongan Daging dengan Lemak yang Lebih Sedikit
Cara kedua, kamu bisa memilih daging dengan kandungan lemak yang lebih sedikit.
Untuk kamu yang menghindari kalori berlebih, kamu harus pintar-pintar memilih bagian daging yang bisa kamu nikmati.
Hal ini dikarenakan lebih banyak lemak dalam daging, berarti lebih banyak kalori.
3. Hindari Memasak dengan Terlalu Banyak Garam
Perlu diingat kalau kamu menghindari penumpukan kalori, kamu harus berhati-hati juga dalam mengolah dagingnya.
Ya, sebaiknya kurangi penggunaan garam saat kamu memasak daging.
Penggunaan garam berlebih bisa membuatmu pusing karena akan meningkatkan jumlah kalori.
Baca Juga: Beri Kurban di Masjid Dekat Rumah Neneknya, Verrell Bramasta: Udah Lama Nggak Kurban di Sini
4. Jangan Memasak Daging Terlalu Matang
Dalam sebuah penelitian, daging merah nampaknya meningkatkan risiko kanker usus besar.
Para peneliti belum sepenuhnya yakin mengapa.
Namun, ada dua kemungkinan, zat besi dalam daging merah atau mutagen yang terbentuk ketika pengolahan daging terlalu matang yang dapat meningkatkan risiko tumor.(*)